Mohon tunggu...
Puisi Pilihan

Ayah Pahlawanku Terbaring Sakit

7 Februari 2019   10:49 Diperbarui: 7 Februari 2019   22:55 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kutulis ini

Selepas sesuap nasi

Tertuang dibibirmu

Atas tangan anakmu yg mungil. 

Rambat masa menambah rasa

Menggumpal waktu

Berlari mengejar jarak

Kusimpan rindu didalam dada

Ayah..,. 

Ketika teleponku berbunyi

Dan dia berucap

Bapakmu sakit

Inginya kuteriak

"ayahku pahlawanku terbaring sakit"

Kuteringat saat kau ceritakan kisah-kisah PKI

Ayah..,. 

saat ini kau terbaring

Diatas kasur

Tangan kananmu ditusuk jarum inpus

Dengan nafas yang tertatih tatih

Kau rasakan gelapnya dunia dikepala

Lidah tak terasa rasa

Setetes dan sesendok nasipun

Perut tak mau menerima

Yah..,. Aku anakmu

Kucakarkan lantunku ke langit

Ku-aumkan sajakku membelah bumi

Perbatasan surabaya-gersik

Menjadi saksi 

Aku bukanlah anakmu yang kauinginkan

Untuk selalu menikmati senyummu

Di umurmu yang berbuban

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun