Perbankan syariah dianggap sebagai pilihan umum untuk mengatasi efek negatif riba. Layanan keuangan yang disediakan oleh perbankan syariah bebas riba dan didasarkan pada keadilan dan kerjasama. Perbankan syariah tidak hanya mengurangi ketimpangan ekonomi tetapi juga meningkatkan stabilitas keuangan. Model keuangan yang lebih adil dan berkelanjutan dapat dicapai melalui instrumen seperti murabahah, mudharabah, rahn, ijarah dan lainnya.
Solusi selanjutnya yaitu ekonomi berbasis kesejahteraan, adalah untuk memastikan bahwa kekayaan didistribusikan dengan cara yang adil dan inklusif. Metode berbasis kesejahteraan sangat penting untuk mengurangi efek negatif riba dan menciptakan masyarakat yang lebih adil, menurut Abdullah (2023). Ini termasuk kebijakan yang meningkatkan akses ke pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi bagi semua orang. Ekonomi berbasis kesejahteraan dapat membantu mengatasi ketimpangan yang disebabkan oleh riba.
Riba memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap kehidupan pribadi dan masyarakat, dari meningkatkan stres finansial individu hingga memperburuk ketimpangan sosial dan ketidakstabilan ekonomi, dampak negatif riba mempengaruhi banyak aspek kehidupan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendorong penggunaan opsi yang lebih adil dan berkelanjutan, seperti ekonomi berbasis kesejahteraan dan keuangan Islam.
Referensi
Abdullah, M. (2023). "Welfare-Based Economy: Reducing the Negative Effects of Riba". Economic Studies Review, 22(1), 45-60.
Effendi, S. (2019). Riba dan Dampaknya dalam Masyarakat dan Ekonomi.
Farooq, R. (2023). "Riba and Social Trust: An Empirical Analysis". Social Science Journal, 30(2), 87-102.
Khan, H. (2022). "Islamic Banking: A Solution to Economic Inequality". Global Finance Journal, 20(3), 211-230.
Mohamed, I. (2023). "Spiritual and Ethical Implications of Riba". Journal of Religious Studies, 25(2), 45-59.
Suharyono, S. (2024). Riba dalam Perspektif Tasawuf. El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis, 11(1), 32-45.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H