Wahbah Al-Zuhaili memaknai kata i’shar dalam QS Al-Baqarah/2: 266, dengan angin topan yang berputar di muka bumi dengan kencang, kemudian naik ke udara membawa debu seperti bahagian tiang. Al-mu‘shirat dalam QS An-Naba’/78: 14 diartikan awan atau mendung yang menghasilkan air lalu turun dari air hujan yang sangat lebat.
Adapun kata al-‘Ashr dalam QS Al-‘Ashr/103: 1, diartikan “al-muqsam bihi” (yang dijanjikan dengannya). Kata al-‘Ashr juga bermakna waktu, masa, shalat ashr atau waktu ashr dari waktu tenggelamnya matahari hingga memasuki waktu Magrib.
2. Analisis Paradigmatik
Terkait pemaknaan kata al-‘Ashr dalam surat Al-‘Ashr, para ulama pada umumnya mengartikannya dengan waktu. Padahal, ketika kita lihat lebih seksama, kata waktu dalam bahasa Arab (serta disebutkan dalam alquran) memiliki beberapa padanan artian, seperti dahr, sa’ah, dan waqt.
• Ad-Dahr.
Kata atau istilah al-dahr, dalam Alquran diulang sebanyak 2 kali. Al-dahr digunakan untuk saat berkepanjangan yang dilalui alam raya dalam kehidupan dunia ini, yaitu sejak diciptakan-Nya sampai punahnya alam semesta ini. (Quraish Shihab, 2000). Salah satu ayat yang memuat kata al-dahr adalah Q.S. Al-Jatsiyah [45]: 2.
• As- Sa’ah.
M. Quraish Shihab menafsirkan kata as-sa’ah dengan makna akhir masa kehidupan duniawi serta kepunahan alam untuk memasuki tahap hidup baru diakhirat. Hari tersebut dinamai demikian karena singkatnya waktu itu, ditinjau dari sisi kuasa Allah swt. Serta begitu mendadaknya sehingga manusia tidak mempunyai waktu sesaat pun untuk menghadapinya.
• Al-Waqt
kata waqt terdapat di dalam 9 surah dengan 12 kali kemunculan dalam berbagai bentuk isim (kata benda) di dalam Alquran. Penggunaan kata waqt secara kronologis menggunakan beberapa tahapan yaitu pada periode pertama yakni periode Makkah awal kata waqt dengan derivasi dalam bentuk ini bermakna waktu yang sudah pasti dan bermakna waktu atau tempat sesuatu.
Selanjutnya makna waqt pada periode Makkah tengah masih menujukan kepada makna waktu yang sudah pasti menegaskan dari periode Makkah pertama. Berikutnya periode Makkah akhir bahwa ayat-ayat Alquran yang mengungkap lafal waqt masi mengarah kepada makna yang menegaskan periode sebelumnya yaitu waktu yang sudah pasti dan kemudian memperkaya dengan makna yang lainnya. (Nelis Nurmawati, 2021).