Mohon tunggu...
Muhammad Ulil Albab
Muhammad Ulil Albab Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswa

Jadilah versi terbaik dari dirimu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Covid-19: Pendekatan Film "Contagion", Ilmu Pengetahuan, dan Agama

24 April 2020   23:11 Diperbarui: 24 April 2020   23:26 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir-akhir ini, banyak sekali musibah yang sedang melanda di dunia yang kita huni sekarang ini. Mungkin itu adalah cara Allah SWT untuk mengingatkan hamba-hambanya karena kesalahan yang telah dilakukan atau itu adalah cara Allah menguji hamba-hambanya agar lebih kuat serta ingin menaikkan derajat hambanya yang mampu untuk melalui ujian demi ujian yang dihadapi.

Atau dari sudut pandang lain, dunia yang kita huni memanglah sudah sangat tua. Menurut para peneliti, Bumi yang kita huni ini memiliki usia kurang lebih 4,543 miliar tahun lamanya. Seperti halnya makhluk lain, semakin tua umurnya maka semakin banyak masalah-masalah yang tercipta atau hampir bisa dikatakan menuju kerusakan.

Corona Virus Disease atau yang sering kita kenal dengan covid-19 adalah virus yang pertama kali muncul di Wuhan, salah satu kota di Cina sekitar bualn Desember 2019. Virus ini masih satu keluarga dengan virus sindrom pernafasan akut (SARS).

Kemungkinan virus ini berasal dari hewan. Ada yang mengatakan bahwa awalnya virus ini berasal dari kelelawar. Semakin lama, virus ini semakin menyebar ke seluruh dunia. Pada awalnya, virus ini tidak masuk ke Indonesia. Hingga pada bulan Febuari lalu, virus ini mulai masuk ke Indonesia.

Ada suatu hal yang menarik dalam virus corona ini. Jauh sebelum itu, pada tahun 2011, peruasahaan film asal negara United Arab Emiretes dan USA membuat film yang berjudul "Contagion". Film tersebut juga menceritakan tentang sebuah wabah virus yang menggemparkan dunia. Dan saya akan sedikit menulis tentang sinopsis dari film tersebut.

Semua berasal ketika ada seorang wanita bernama Beth yang habis berkunjung ke Hongkong. Setelah sampai di rumahnya, beberapa saat dia meninggal. Tidak berselang lam setelah beth meninggal, anak nya juga ikut meninggal. Setelah diteliti, tidak ada yang mengetahui virus apa yang menyebabkan kematiannya.

Di lain tempat juga terjadi kasus yang sama. Akibat wabah virus, mulai dari mall, restoran,toko dan tempat-tempat umum yang ditutup. Banyak orang yang memilih tinggal dan berdiam diri di dalam rumah. Karena banyak toko yang tutup dan hanya sedikit yang buka, pengunjung harus antri untuk bisa masuk ke toko demi mendapatkan kebutuhan makanan, sehingga pada akhirnya menyebabkan keributan dimana-mana.

Ketika semua toko kehabisan stok persediaan makanan, pemerintah memberikan bantuan. Akan tetapi karena jumlahnya yang terbatas, banyak yang tidak dapat bagian dan akhirnya terjadilah saling merebut makanan antar masyarakat dan terjadi kericuhan dimana-mana. Hingga akhirnya para dokter  dan peneliti menemukan vaksinnya.

Akan tetapi juga masih menimbulkan masalah akibat vaksin yang tersedia jumlahnya terbatas. Hingga akhirnya pemerintah melakukan undiandengan nomor tanggal kelahiran. Keadaan perlahan mulai membaik.

Kemudian setelah itu, pada akhir cerita diperlihatkan asal muasal penyebaran virus tersebut. Yang dimulai ketika seekor kelelawar yang sedang mencari makan dan pergi ke sebuah kandang babi untuk beristirahat, makanan kelelawar itu pun jatuh dan dimakan oleh babi, kemudian babi tersebut dibawa ke sebuah restoran untuk diolah dan dihidangkan.

Seorang koki yang sedang mengolah babi tersebut dipanggil oleh asistennya untuk mengambil foto bersama dengan Beth (wanita yang meninggal). Dan kemudian, Beth bersalaman dengan koki tersebut. Itulah awal mula penularan dari virus pada film yang berjudul "Contagion".

Untuk menghadapi kasus virus corona yang sedang melanda di negeri ini, kita dapat belajar banyak dari pada pesan yang dibawa oleh film ini. Awalnya mungkin film ini terdengar fiksi pada tahun 2011. Tapi, kenyataannya kasus virus corona yang terjadi di bumi ini hampir mirip-mirip dengan film tersebut.

Sekarang kita bahas mengenai kebijakan pemerintah kepada warga masyarakatnya untuk tidak keluar rumah jika tidak benar-benar terpaksa. Kita sebagai warga negara yang berakhlaq karimah tentu harus taat kepada pemerintah.

Saya yakin bukan tanpa alasan yang sepele kemudian pemerintah mengeluarkan kebijakan tersebut yang berdampak pada sekolah, kerja, dan kuliah banyak yang dilakukan dengan menggunakan metode daring seperti yang kita lakukan sekarang ini.

Pastilah sudah dipertimbangkan mantang-matang kebijakan tersebut oleh pemerintah. Hal itu dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk mencegahan penyebaran virus corona yang sangat cepat ini. Akan tetapi, masih banyak warga masyarakat yang kurang sadar akan arti dari pada belajar dirumah, ibadah dirumah, dan bekerja dari rumah.

Pada kasus-kasus tertentu justru warga masyarakat yang memiliki pemahaman terbatas justru beramai-ramai pergi kepuncak. Sehingga pada beberapa waktu kemarin faktanya adalah jalur menuju puncak Bogor macet.

Jika hal ini tetap tidak ada perubahan, maka diliburkannya 14 hari kegiatan di negara ini juga akan gagal. Hingga libur 14 tahun pun jika kesadaran warga masyarakatnya rendah juga akan gagal.

Tapi di lain sisi, masih banyak juga warga negara yang memiliki kesadaran yang tinggi. Mereka faham untuk apa pemerintah meliburkan 14 hari. Terbukti dengan trendingnya beberapa tagar di twiter berupa #dirumahaja menjadi bukti bahwa masih ada warga negara yang baik dan taat kepada himbauan negara.

Para tokoh publik pun beramai-ramai mengingatkan di media sosial membantu negara untuk  masyarakat luas agar sadar terhadap kebijakan pemerintah tersebut. Salah satu yang paling menonjol dan paling viral adalah video dari pada komika stand up comedy Bintang Emon. Aksi nya dalm video sukses menambah pemahaman bagi masyarakat luars terhadap kesadaran untuk tetap tinggal dan diam dirumah.

Jika kita membahas dari segi agama, sebagai umat muslim kita wajib untuk berikhtiar sebelum tawakkal. Jadi kita juga harus berhati-hati terhadap penyebaran virus ini. Dengan menjaga kesehatan, kebersihan diri maupun lingkungan, dan memeriksakan diri ke dokter manakala kita sedang tidak enak badan. Itu semua kita lakukan semata-mata sebagai bagian dari ikhtiar atau usaha yng wajib kita lakukan.

Kita juga seharusnya meminta dan berdo'a kepada Allah SWT agar terhindar dari virus corona khusunya dan juga berdo'a untuk keselamatan bangsa Indonesia pada umumnya. Setelah itu kemudian kita bertawakkal atau berserah diri kepada Allah SWT. 

Sebagai penutup, semua itu kembali kepada pribadi diri kita masing-masing. Maukah kita berikhtiar sebagai umat muslim dan atau maukah kita taat kepada kebijakan pemerintah sebagai warga negara yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun