Mohon tunggu...
Muhammad Ulil Albab
Muhammad Ulil Albab Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswa

Jadilah versi terbaik dari dirimu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Covid-19: Pendekatan Film "Contagion", Ilmu Pengetahuan, dan Agama

24 April 2020   23:11 Diperbarui: 24 April 2020   23:26 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Untuk menghadapi kasus virus corona yang sedang melanda di negeri ini, kita dapat belajar banyak dari pada pesan yang dibawa oleh film ini. Awalnya mungkin film ini terdengar fiksi pada tahun 2011. Tapi, kenyataannya kasus virus corona yang terjadi di bumi ini hampir mirip-mirip dengan film tersebut.

Sekarang kita bahas mengenai kebijakan pemerintah kepada warga masyarakatnya untuk tidak keluar rumah jika tidak benar-benar terpaksa. Kita sebagai warga negara yang berakhlaq karimah tentu harus taat kepada pemerintah.

Saya yakin bukan tanpa alasan yang sepele kemudian pemerintah mengeluarkan kebijakan tersebut yang berdampak pada sekolah, kerja, dan kuliah banyak yang dilakukan dengan menggunakan metode daring seperti yang kita lakukan sekarang ini.

Pastilah sudah dipertimbangkan mantang-matang kebijakan tersebut oleh pemerintah. Hal itu dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk mencegahan penyebaran virus corona yang sangat cepat ini. Akan tetapi, masih banyak warga masyarakat yang kurang sadar akan arti dari pada belajar dirumah, ibadah dirumah, dan bekerja dari rumah.

Pada kasus-kasus tertentu justru warga masyarakat yang memiliki pemahaman terbatas justru beramai-ramai pergi kepuncak. Sehingga pada beberapa waktu kemarin faktanya adalah jalur menuju puncak Bogor macet.

Jika hal ini tetap tidak ada perubahan, maka diliburkannya 14 hari kegiatan di negara ini juga akan gagal. Hingga libur 14 tahun pun jika kesadaran warga masyarakatnya rendah juga akan gagal.

Tapi di lain sisi, masih banyak juga warga negara yang memiliki kesadaran yang tinggi. Mereka faham untuk apa pemerintah meliburkan 14 hari. Terbukti dengan trendingnya beberapa tagar di twiter berupa #dirumahaja menjadi bukti bahwa masih ada warga negara yang baik dan taat kepada himbauan negara.

Para tokoh publik pun beramai-ramai mengingatkan di media sosial membantu negara untuk  masyarakat luas agar sadar terhadap kebijakan pemerintah tersebut. Salah satu yang paling menonjol dan paling viral adalah video dari pada komika stand up comedy Bintang Emon. Aksi nya dalm video sukses menambah pemahaman bagi masyarakat luars terhadap kesadaran untuk tetap tinggal dan diam dirumah.

Jika kita membahas dari segi agama, sebagai umat muslim kita wajib untuk berikhtiar sebelum tawakkal. Jadi kita juga harus berhati-hati terhadap penyebaran virus ini. Dengan menjaga kesehatan, kebersihan diri maupun lingkungan, dan memeriksakan diri ke dokter manakala kita sedang tidak enak badan. Itu semua kita lakukan semata-mata sebagai bagian dari ikhtiar atau usaha yng wajib kita lakukan.

Kita juga seharusnya meminta dan berdo'a kepada Allah SWT agar terhindar dari virus corona khusunya dan juga berdo'a untuk keselamatan bangsa Indonesia pada umumnya. Setelah itu kemudian kita bertawakkal atau berserah diri kepada Allah SWT. 

Sebagai penutup, semua itu kembali kepada pribadi diri kita masing-masing. Maukah kita berikhtiar sebagai umat muslim dan atau maukah kita taat kepada kebijakan pemerintah sebagai warga negara yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun