Mohon tunggu...
Muhammad Toha
Muhammad Toha Mohon Tunggu... profesional -

Seorang kuli biasa. Lahir di Banyuwangi, menyelesaikan sekolah di Bima, Kuliah di Makassar, lalu jadi kuli di salah satu perusahaan pertambangan di Sorowako. Saat ini menetap dan hidup bahagia di Serpong--dan masih tetap menjadi kuli.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mesjid Ramah Anak: Merancang Masa Depan Islam

21 Maret 2016   20:20 Diperbarui: 21 Maret 2016   20:43 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mesjid dan anak sejatinya bisa dipertemukan dalam batas-batas yang disyariatkan. Mesjid membutuhkan anak-anak, sebab merekalah yang kelak akan memakmurkannya, tatkala kita yang uzur ini telah berkalang tanah kubur.

Sebaliknya, anak-anak pun butuh diakrabkan dengan mesjid sedari dini, sebelum mall, cafe atau diskotik menyodorkan aneka hiburan hedonis yang dikemas lebih menarik.

Karna itulah, setiap kali aku melihat anak-anak di Masjid, aku sempatkan berdoa, semoga kelak di tangan mereka, mesjid-mesjid kita semakin semarak dan makmur, menyamai semaraknya mall dan konser musik yang hingar bingar.

Tapi kalaupun mereka gaduh, cukuplah bagiku tersenyum simpul, karna aku pun dulu pernah jadi pelaku utama! Bahkan dengan kejahilan yang berlipat..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun