Mohon tunggu...
Muhammad Toha
Muhammad Toha Mohon Tunggu... profesional -

Seorang kuli biasa. Lahir di Banyuwangi, menyelesaikan sekolah di Bima, Kuliah di Makassar, lalu jadi kuli di salah satu perusahaan pertambangan di Sorowako. Saat ini menetap dan hidup bahagia di Serpong--dan masih tetap menjadi kuli.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ikan Sarden: Selamat Jalan Pak Raden

6 November 2015   11:07 Diperbarui: 6 November 2015   13:00 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka yang punya kenangan dan tontonan masa kecil yang sama itu, lalu menginisiasi sebuah acara yang ditujukan khusus sebagai bentuk penghargaan kepada Pak Raden alias Drs. Suryadi. Di acara inilah, aku dan istriku memperkenalkan Tokoh Pak Raden ke anak-anakku; Pak Raden yang telah sepuh dan rapuh dimakan usia dan Pak Raden yang berjalan dengan bantuan kursi roda. Tapi satu yang tak lekang oleh waktu: Pak Reden tetap ceria bercerita kepada anak-anak, lengkap dengan suara khas Jawanya yang melengking tajam—tapi bercerita di atas kursi roda.

Kini, dalang film boneka si Unyil itu telah pergi, dengan membawa semua kenangan masa kanak-kanak kami yang tak akan sirna oleh waktu.

Terima kasih Pak Raden, terima kasih Drs. Suryadi. Unyil tetap akan selalu kami kenang sebagai kado terindah masa kecil kami.

(Mengenang 7 hari wafatnya Drs. Suryadi AKA Pak Raden[caption caption="Sumber:www:belzark.deviantart.com"]

[/caption])

 

#UncleTOM

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun