Mohon tunggu...
Muhammad Toha
Muhammad Toha Mohon Tunggu... profesional -

Seorang kuli biasa. Lahir di Banyuwangi, menyelesaikan sekolah di Bima, Kuliah di Makassar, lalu jadi kuli di salah satu perusahaan pertambangan di Sorowako. Saat ini menetap dan hidup bahagia di Serpong--dan masih tetap menjadi kuli.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kejujuran Sederhana ala Kuli

10 Januari 2014   09:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:58 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sabtu yang biasanya saya habiskan untuk istirahat di rumah, tapi hari ini saya mesti blusukan ke Pasar Asemka-Jakarta Pusat untuk belanja grosiran titipan Bapak di kampung.

Asemka hari Sabtu adalah puncak hari belanja. Pasar ini setiap Sabtu memang lebih ramai dibanding hari-hari biasanya. Saya harus memutar kendaraan 2 kali hanya untuk mendapatkan parkiran-itupun bukan di tempat parkir resmi.

Di dalam pasar pun, suasana padat menyengat. Jangan berharap menemukan tempat belanja yang sejuk dan nyaman. Pasar Asemka memang bukan tempat plesiran yang nyaman seperti mall. Tempatnya kumuh, panas, semrawut dan beragam bebauan-dari tumpukan sampah, got, pengapnya gedung tua, dan keringat-berpadupadan menjadi satu. Jangan pula jelalatan mencari pengunjung berdandan cantik dan berpakaian bagus. Di Pasar ini, berpakaian rapi dan berdandan cantik dijamin akan sia-sia, sebab setelah keluar dari pasar, baju kita bakal kusut dan wajah menjadi penuh peluh.

Nah, kalau kemudian Pasar Asemka ini selalu dipenuhi pengunjung, itu hanya karena harga yang ditawarkan di Pasar ini sangat murah-pasar grosir asesoris dan mainan termurah di Indonesia, dan paling lengkap.

Saya telah beberapa kali ke Pasar Asemka untuk belanja titipan Bapak, makanya setiba di Pasar, saya langsung menuju toko langganan. Titipan belanja kali ini tidak terlalu banyak; hanya jam tangan, kacamata, dan beberapa jenis aksesoris.

Belanja di Asemka dijamin aman buat pembeli model kayak saya yang tidak tegaan menawar harga. Harga barang dibrandrol pas alias tidak bisa ditawar. Sekitar pukul 1 siang, seluruh barang titipan sudah saya dapatkan. Barang-barang itu saya minta dikemas terpisah dalam kardus rapi, karena akan saya paketkan ke kampung. Satu kardus berisi jam tangan dan satu kardus lainnya berisi kacamata dan asesoris.

2 kardus ukuran kardus air mineral, menurut saya bukan soal untuk saya angkat sendiri ke parkiran mobil. Saya cukup pede dengan otot tangan saya. Tapi apa lacur!! Kardus berisi jam tangan rupanya sangat berat. Entah karena isi kardusnya yang berat, atau otot tangan saya yang letoy, yang pasti baru berjarak 20 meter, saya sudah megap-megap dan lengan terasa kesemutan. Parahnya lagi, pasar hari itu sangat padat pengunjung. Jarak 20 meter harus ditempuh dengan persetengah langkah, itupun mesti beradu badan dengan pengunjung lain. Sempurnalah penderitaan saya.

Dalam momen ini, saya hanya bisa mengomeli diri sendiri, karena ke-pede-an menolak tawaran pemilik toko yang menawarkan mengangkat barang ke parkiran mobil. Dan akhinya, saya menyerah! Balik ke toko langganan untuk meminta bantuan, jelas itu bukan "gue banget"- pantang hukumnya. Bagi saya mending cari kuli panggul dan mengeluarkan duit tambahan buat upah. Itu rasanya lebih terhormat!

Baru beberapa detik celingukan mencari kuli panggul, seorang bapak setengah baya datang menghampiri saya. Usianya sekitar 40-an, namun badannya tegap dan tangannya nampak berotot, jauh beda dengan tangan saya yang rata.

"Butuh bantuan kuli Pak," tawarnya dengan ramah.

"Iya, berapa sampai parkiran," tanya saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun