Mohon tunggu...
MUHAMMAD THOIFUR
MUHAMMAD THOIFUR Mohon Tunggu... Petani - Thoifur

PGSD Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Unisnu Jepara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Pembelajaran Secara Daring terhadap Anak Sekolah Dasar di Tengah Pandemi Covid-19

26 Juni 2020   00:17 Diperbarui: 11 Juni 2021   14:31 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aktivitas yang terjadi saat ini melibatkan kumpulan orang-orang dibatasi atau tidak boleh berkerumun seperti bersekolah, bekerja, beribadah dan lain sebagainya. 

Pemerintah sudah mengimbau untuk bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah untuk menekan angka pasien yang terpapar COVID-19. Menteri Nadiem Anwar Makarim menerbitkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 pada Satuan Pendidikan dan Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (COVID-19) maka kegiatan belajar dilakukan secara daring (online) dalam rangka pencegahan penyebaran coronavirus disease (COVID19). (Menteri Pendidikan, 2020).

Dengan munculnya pandemi COVID-19 kegiatan belajar di sekolah kini menjadi belajar di rumah melalui daring. Pembelajaran daring dilaksanakan sesuai kemampuan masing-maisng sekolah. 

Belajar daring (online) dapat menggunakan teknologi digital seperti google classroom, rumah belajar, zoom, video converence, telepon atau live chat dan lainnya. 

Baca juga: Belajar Daring Lebih Asyik Melalui Media Video

Pemberian tugas dilakukan melalui pemantauan pendampingan oleh guru melalui whatsapp grup sehingga anak betul-betul belajar. Kemudian guru juga bekerja dari rumah dengan berkoordinasi dengan orang tua, bisa melalui whatsapp group maupun foto kegiatan belajar anak dirumah untuk memastikan adanya interaksi antara guru dengan orang tua.

Pembelajaran berbasis daring learning menunjukkan katerogisasi setuju. Hal ini ditunjukkan setelah mengikuti pembelajaran berbasis daring learning, para siswa semakin semangat mengikuti pembelajaran khusunya dalam pembelajaran IPA dan Para siswa tidak merasa bosan saat pembelajaran berlangsung. (Sobron, 2019)

Menurut Heru Purnomo dalam pikiran rakyat media network pembelajaran jarak jauh dengan penerapan metode pemberian tugas secara daring bagi para siswa melalui whatsapp grup dipandang efektif dalam kondisi darurat karena adanya virus corona seperti sekarang ini. 

Baca juga: Dampak Belajar Daring Terlalu Lama

Banyak guru mengimplementasikan dengan cara-cara beragam belajar di rumah, dari perbedaan belajar itu basisnya tetap pembelajaran secara daring. 

Ada yang menggunakan konsep ceramah online, ada yang tetap mengajar di kelas seperti biasa tetapi divideokan kemudian dikirim ke aplikasi whatsapp siswa, ada juga yang memanfaatkan konten-konten gratis dari berbagai sumber. (Ashari, 2020)

Pembelajaran daring saat ini dijadikan solusi dalam masa pandemi COVID-19. Tetapi pembelajaran daring tidak mudah seperti yang dibayangkan. Titi salah satu tenaga pendidik disalah satu sekolah dasar mengatakan dalam pembelajaran kelas 2 SD dia menggunakan zoom untuk meeting (pertemuan) tatap muka selayaknya di kelas. Tetapi tidak semua anak bisa akses karena ada yang orang tuaanya masih kerja, ada juga orang tua yang gagap teknologi. 

Baca juga: Tips Supaya Anak Tidak Bosan Belajar Daring di Rumah

Selain itu titik juga mencari alternatif lain media pembelajaran daring dengan google doc, memberikan tautan yang berisi materi pelajaan sekaligus tugas serta batas waktu pengerkaan dinilai lebih bisa mengkomodir kebutuhan orang tua dan anak, ini dapat membantu penilai harian, nilai bisa langsung masuk berkas fom google. Lain halnya dengan Rita guru kelas 3 sekolah dasar. 

Di sekolah tempat Ritza bekerja, guru diwajibkan memberikan materi pelajaran dan tugas melalui alamat surat elektronik milik orang tua. Cara ini dinilai Ritza tak berjalan dengan efektif. Mengirimkan dokumen materi berupa power point, lalu anak mengerjakan dilaptop, dicetak atau tulis tangan lalu dikirim lewat whatsapp dinilai lebih efektif menurut Ritza. (Tim CNN Indonesia, 2020).

Kegiatan belajar dapat berjalan baik dan efektif sesuai dengan kreatifitas guru dalam memberikan materi dan soal latihan kepada siswa, dari soal-soal latihan yang dikerjakan oleh siswa dapat digunakan untuk nilai harian siswa. adanya kerjasama dan timbal balik anatara guru, siswa dan orang tua yang menjadikan pembelajaran daring menjadi efektif.

Daftar Pustaka :

  1. Ashari, M. (2020). Proses Pembelajaran Daring di Tengah Antisipasi Penyebaran Virus Corona Dinilai Belum Maksimal. PikiranRakyatcom. https://www.pikiranrakyat.com/pendidikan/pr-01353818/prosespembejalaran-daring-di-tengah-antisipasipenyebaran-virus-corona-dinilai-belummaksimal
  2. Menteri Pendidikan. (2020). Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat CoronaVirus (COVID-19).
  3. Sobron, A, Bayu, Rani, & Meidawati. (2019). Persepsi Siswa Dalam Studi Pengaruh Daring Learning Terhadap Minat Belajar IPA. SCAFFOLDING: Jurnal Pendidikan Islam Dan Multikulturalisme.
  4. Tim, C. I. (2020). Corona, Kelas Daring, dan Curhat 2 Guru untuk Orang Tua. CNN Indonesia. https://m.cnnindonesia.com/gayahidup/20200330165053-284-488368/coronakelas-daring-dan-curhat-2-guru-untuk-orangtua

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun