Uus Husni Hirjin adalah sosok ulama yang dikenal luas dikalangan Persyarikatan Muhammadiyah Jawa Barat, karena peranannya yang tidak hanya sebagai pengajar agama di Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Tasikmalaya, tetapi juga ia dikenal sebagai intelektual yang memberikan pencerahan melalui pemikiran-pemikiran kritisnya. Beliau merupakan salah satu ulama masa kini yang berusaha menjembatani antara tradisi keislaman dengan tuntutan zaman modern, memperkenalkan gagasan-gagasan progresif yang membawa arus pembaruan dalam dunia keislaman di Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon. Sejak muda, Uus Husni Hirjin sudah menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan dan keagamaan, yang membentuknya menjadi figur ulama yang tidak hanya menguasai teks-teks klasik, tetapi juga mampu berpikir kritis dalam menanggapi masalah-masalah kontemporer saat ini.
Latar Belakang Pendidikan
Pendidikan menjadi faktor penting dalam membentuk karakter dan kapasitas intelektual Kyai muda ini. Sejak muda, bliau menempuh pendidikan di Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Tasikmalaya Jawa Barat. Di pesantren ini, beliau diajarkan disiplin ilmu agama secara intensif, baik itu dalam bidang fiqh, tafsir, hadits, bahsa, hingga ilmu kalam. Selama menempuh pendidikan di pesantren, tentu hal itu memberikan landasan yang kuat dalam pemahaman terhadap teks-teks klasik, yang kelak menjadi dasar bagi pemikirannya dalam merespons tantangan zaman.
Setelah menyelesaikan pendidikan formal di pesantren, Kyai muda ini melanjutkan studi ke berbagai universitas, baik dalam negeri maupun luar negeri untuk memperdalam Ilmu Agama. Pada tahun 2005 hingga tahun 2010 beliau melanjutkan studi S1 di Al-Azhar Kairo Mesir, mengambil jurusan Ilmu Tafsir Fakultas Usuluddin. Selepas dari Al-Azhar Mesir, beliau melanjutkan studinya di Pendidikan Ulama Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Yogyakarta dan lulus pada tahun 2018, tidak berhenti sampai disitu, untuk memperdalam khazanah keilmuan dalam bidang agama, beliau kemudian melanjutkan studi Magisternya di UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam bidang Ilmu Hadis, lulus dengan capaian terbaik pada tahun 2023. Saat ini, beliau masih melanjutkan studi S3 di Fakultas Usuluddin UIN Sunan Gunung Djati dengan mengambil konsentrasi Studi Agama-agama.
Penghargaan Standarisasi DAI MUI
Pada tahun 2022, Kyai muda ini menerima penghargaan bergengsi berupa standarisasi Dai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang menjadi bukti atas kontribusi besar beliau dalam dunia dakwah dan pemikiran Islam. Penghargaan ini bukan hanya sekadar pengakuan atas kiprah beliau sebagai seorang Dai, tetapi juga menegaskan pentingnya integrasi antara intelektualitas, pemikiran moderat, dan pemahaman mendalam terhadap ajaran agama dalam dakwah. Penghargaan ini mengukuhkan Uus Husni Hirjin sebagai salah satu ulama kontemporer yang mampu menginspirasi umat untuk berpikir lebih kritis, inklusif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman tanpa meninggalkan prinsip-prinsip dasar agama.
Keputusan MUI untuk memberikan standarisasi Dai kepada Uus Husni Hirjin tidak terlepas dari karakteristik dakwah beliau yang mengedepankan moderasi dan intelektualitas. Sebagai seorang ulama dan intelektual, beliau tidak hanya mengandalkan pendekatan tekstual dalam berdakwah, tetapi juga menggunakan pendekatan kontekstual yang disesuaikan dengan realitas kehidupan masyarakat. Ini sangat penting, mengingat tantangan zaman yang semakin kompleks, di mana umat Islam dihadapkan pada berbagai isu-isu sensitif yang tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan tekstual saja.
Uus Husni Hirjin selalu berusaha menjelaskan ajaran agama dengan cara yang tidak hanya relevan, tetapi juga dapat diterima oleh semua kalangan. Pemikiran moderat beliau sangat jelas terlihat dalam cara beliau menjelaskan isu-isu sensitif, seperti pluralisme, hak asasi manusia, dan kebebasan beragama, yang sering kali menimbulkan perdebatan di kalangan umat Islam. Dengan pendekatan yang inklusif, beliau mampu menyeimbangkan antara menjaga esensi ajaran Islam dan menjawab tantangan sosial yang ada, menjadikan dakwahnya diterima oleh berbagai kalangan, baik dari segi usia, pendidikan, maupun latar belakang sosial.
Menginspirasi Hati untuk Berkarya
Selain sebagai ulama dan pendidik, Uus Husni Hirjin juga merupakan teladan bagi guru dan santri. Beliau tidak hanya berbicara tentang pentingnya ilmu dan agama saja, tetapi juga mengajarkan kepada para guru dan santri untuk mengimplementasikan akhlaq dan ilmu dalam kehidupan nyata. Dalam banyak kesempatan, Beliau sering menekankan bahwa agama sejatinya tidak hanya tertuang dalam kata-kata, tetapi juga tercermin dalam tindakan nyata yang membawa kebaikan bagi lingkungan sekitar dan lebih luasnya untuk umat manusia. Hal ini terlihat dari berbagai program di pesantren yang berdampak positif kepada para guru dan santri, salah satu contohnya yaitu; memberikan peningkatan sofskill kepada guru dan santri dengan memfasilitasi kegiatan tersebut. Selain itu, mendorong dan memfasilitasi para santri meningkatkan budaya literasi, sehingga membuahkan hasil berupa buku karya para santri.
Uus Husni Hirjin tidak pernah berhenti menginspirasi orang untuk berkarya salah satunya kepada guru dan santri. Dalam pandangannya, setiap individu memiliki potensi untuk membuat perubahan, baik dalam skala kecil maupun besar. Dengan menggunakan pengetahuan agama dan intelektualitas, umat Islam dan terkhususnya para santri diharapkan dapat mengambil peran aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik dikemudian hari. Beliau sering menyatakan kepada guru dan santri bahwa karya nyata adalah bentuk implementasi dari iman, dan bahwa setiap orang bisa berkontribusi pada kebaikan di tengah-tengah masyarakat sesuai dengan bidang masing-masing yang dikuasainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H