Mohon tunggu...
Muhammad Teguh Rahmadi
Muhammad Teguh Rahmadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hanya mahasiswa yang ingin berkarya

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Unram Sulap Sampah Menjadi Sumber Pendapatan

19 Agustus 2021   13:00 Diperbarui: 19 Agustus 2021   13:00 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah sekarang ini menjadi permasalahan yang krusial dalam kehidupan masyarakat, khususnya di Indonesia. Volume timbunan sampah semakin meningkat seiring dengan meningkatnya konsumsi masyarakat setiap harinya. Untuk mengatasi permasalahan ini tentunya perlu dukungan dan partisipasi dari berbagai pihak baik itu dari pemerintah, para perusahaan, komunitas, terutama dari masyarakat itu sendiri . oleh karena itu untuk turut menyelesaikan   permasalan ini, Mahasiswa KKN Tematik Unram 2021 bersama BUMDES Sengkol , serta masyarakatnya menyelenggarakan  studi sampah bersama BSF (Black Soldier Fly)  Sengkol yang diselenggarakan di Desa Sengkol  (12/07/2021). Studi sampah ini dilaksanakan selama dua minggu dan diadakan di tiga dusun, yaitu Dusun Sengkol I, Dusun Sengkol II, dan Dusun Sengkol IV. Sampel yang diambil berjumlah 30 yang terdiri atas 10 sampel untuk setiap dusunnya, sampel tersebut terdiri atas rumah warga dan rumah makan. Dalam studi sampah ini, jenis sampah yang diambil adalah jenis sampah organik dan anorganik.

Sebelum studi sampah ini dilaksanakan, pihak BSF Sengkol,  Kepala Dusun , beserta mahasiswa KKN Tematik Unram 2021 melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat yang dipilih untuk berpartisipasi dalam menyukseskan studi sampah ini. Studi sampah ini diadakan untuk  proses observasi  terlebih dahulu guna  mengetahui jumlah/volume sampah yang dihasilkan di Desa Sengkol sebagai landasan unutk penyelenggaraan yang berkesinambungan kedepannya. Selain itu, studi ini dilaksanakan untuk mengajak sekaligus mengedukasi masyarakat untuk memilah sampah organik dan anorganik. Teknik yang dilakukan dalam menjalankan studi sampah ini yaitu dengan cara pengangkutan sampah dari rumah warga dan rumah makan lalu di angkut guna di kumpulkan dan dilakukan pemilahan sampah  menuju  fasilitas BSF di Dusun Kekale, hingga akhirnya dilakukan pengolahan sampah organik sebagai pakan maggot (larva Black Soldier Fly).

Magot ini merupakan  larva dari serangga Black Soldier Fly (BSF) atau dalam Bahasa latin Hermetia illicens merupakan spesies jenis lalat dari ordo Diptera, family Stratiomyidae dengan genu Hermetia. BSF merupakan lalat asli dari benua Amerika (Hem, 2008) tetapi juga ditemukan di Indonesia. Maggot ini di budidaya kemudian pada masa panen maggot ini dapat di jual dengan harga RP. 12.000 hingga RP. 17.000 / KG. Bahkan jika di jual dalam bentuk kering dan sudah memasuki E commerce harga mencapai RP. 75 .000 -- RP.110.000/ KG. Melihat perluang tersebut, budidaya  Maggot ini akan bernilai ekonomis dan dapat menjadi jenis usaha baru yang menghasilkan serta memiliki peluang bisnis yang baik kedepannya.  Sehingga selain dapat menanggulangi permalahan sampah, pengolahan sampah organic yang tepat , dapat menjadi peluang usaha yang cukup menjanjikan.

"Kami sangat terbantu dengan adanya program yang menyediakan jasa pengangkutan sampah dalam studi sampah ini, kami biasanya membakar atau membuang sampah di tempat yang lumayan jauh dari rumah kami karena letak tempat pembuangan sampah yang lumayan jauh dan ketersediaan tempat sampah yang masih kurang di Desa Sengkol", ujar salah satu masyarakat dalam kegiatan sosialisasi.

"Kami berharap agar program ini terus berjalan, karena kegiatan ini sangat membantu warga disini.", lanjutnya

Harapan terbesar dari tim KKN Tematik Unram  dan pihak BSF Sengkol terhadap dari  kegiatan observasi  studi sampah ini diharapkan adanya keberlanjutan dari program ini, terutama dengan adanya jasa pengangkutan sampah yang dilakukan oleh BSF Sengkol maupun pihak-pihak lain di kemudian hari. Namun, fasilitas BSF Sengkol hanya mampu mengolah sampah organik menjadi kompos atau bahan pakan maggot dan belum sepenuhnya bisa mengolah sampah anorganik. Semoga kedepannya mampu mengolah segala jenis sampah menjadi barang yang lebih lebih berguna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun