Mohon tunggu...
Muhammad Tegar
Muhammad Tegar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Program Studi: Sarjana Sistem Informasi | Jurusan: Sistem Informasi | Fakultas: Ilmu Komputer | NIM: 41823010080 | Universitas Mercu Buana | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram Pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

29 November 2024   06:39 Diperbarui: 29 November 2024   07:33 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ki Ageng Suryomentaram mengajarkan pemimpin harus menyadari keterhubungan antara manusia, alam, dan Tuhan, serta menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi, golongan, dan dampak terhadap alam serta generasi mendatang.

5. Mengutamakan Kejujuran dan Integritas dalam Setiap Tindakan

Kejujuran dan integritas adalah kunci kepemimpinan spiritual, di mana pemimpin tetap teguh pada nilai-nilai moral, baik dalam kekuatan maupun kesulitan.

KESIMPULAN

Ajaran Ki Ageng Suryomentaram yang menekankan pentingnya pemahaman diri sebagai kunci kebahagiaan sejati (bedjo). Ia mengajarkan Kawruh Jiwa yang meliputi penerimaan diri, pengendalian nafsu, kesederhanaan, dan kebebasan batin. Prinsip "Enam SA" (sebutuhnya, seperlunya, secukupnya, sesungguhnya, semestinya, dan seenaknya) memberikan panduan hidup sederhana untuk mencapai keseimbangan dan ketenangan.

Selain itu, ajaran tentang "Mulur dan Mungkret" menyoroti dinamika keinginan manusia yang perlu dikendalikan agar hidup tidak terjebak dalam ambisi berlebihan atau kekecewaan. Filosofi ini relevan dalam kehidupan modern yang sering dipenuhi tekanan material dan status sosial.

Dalam konteks kepemimpinan, nilai-nilai seperti pengendalian diri melalui tirakat, kejujuran, kebijaksanaan, dan empati menjadi dasar penting. Konsep kepemimpinan Nusantara yang menekankan spiritualitas, integritas, dan hubungan harmonis dengan sesama serta lingkungan tetap relevan hingga saat ini.

Melalui ajaran ini, manusia diajak untuk menjalani hidup yang lebih damai, bermakna, dan berfokus pada nilai-nilai luhur yang membawa kebahagiaan sejati.

DAFTAR PUSTAKA

1. Suryomentaram, Ki Ageng. (1962). Kawruh Jiwa: Ajaran Tentang Pemahaman Diri dan Kebahagiaan Sejati. Yogyakarta: Penerbit Gaya.

2. Pohan, Robert. (2010). Filosofi Kepemimpinan dalam Tradisi Nusantara. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun