Mohon tunggu...
Muhammad Tegar
Muhammad Tegar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Program Studi: Sarjana Sistem Informasi | Jurusan: Sistem Informasi | Fakultas: Ilmu Komputer | NIM: 41823010080 | Universitas Mercu Buana | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

29 November 2024   12:58 Diperbarui: 29 November 2024   12:58 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketenangan Batin: Dengan mengenali dan menerima diri sendiri, seseorang dapat mengurangi konflik batin dan kecemasan.

Hubungan yang Lebih Baik dengan Orang Lain: Pemahaman diri meningkatkan empati, sehingga hubungan dengan orang lain menjadi lebih harmonis dan saling mendukung.

Keputusan yang Bijaksana: Kesadaran diri membantu seseorang mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai yang benar, bukan dorongan ego atau tekanan eksternal.

Kebahagiaan yang Berkelanjutan: Dengan tidak tergantung pada faktor luar, seseorang dapat mencapai kebahagiaan yang tidak mudah goyah oleh perubahan keadaan.

Relevansi di Era Modern

Kawruh Jiwa tetap relevan hingga kini, terutama dalam menghadapi tekanan dunia modern yang sering kali memprioritaskan pencapaian materi dan status sosial. Ajaran ini mengingatkan kita untuk kembali kepada esensi hidup, yaitu pemahaman dan penerimaan diri, yang menjadi dasar untuk mencapai kebahagiaan sejati. Dengan menjalani hidup berdasarkan prinsip Kawruh Jiwa, seseorang dapat menciptakan kehidupan yang lebih seimbang, damai, dan bermakna, baik untuk dirinya sendiri maupun lingkungannya.

Pangawikan Pribadi adalah salah satu inti ajaran Ki Ageng Suryomentaram yang berfokus pada pengendalian keinginan atau hasrat manusia yang berlebihan. Ajaran ini bertujuan membantu individu memahami bahwa keinginan yang tidak terkendali sering kali menjadi sumber penderitaan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Dengan mengendalikan keinginan, seseorang dapat mencapai ketenangan batin, keseimbangan hidup, dan kebahagiaan sejati (bedjo).

Makna Pangawikan Pribadi

Secara harfiah, "pangawikan pribadi" dapat diartikan sebagai pemahaman terhadap diri sendiri terkait keinginan, ambisi, dan dorongan batin. Ki Ageng Suryomentaram mengajarkan bahwa manusia harus menyadari sifat alamiah keinginan mereka, yang cenderung tidak memiliki batas jika tidak dikendalikan. Pemahaman ini menjadi langkah pertama untuk menghindari sifat tamak, serakah, atau obsesi terhadap hal-hal duniawi.

Tiga Fokus Pengendalian Keinginan

Dalam konsep Pangawikan Pribadi, Ki Ageng Suryomentaram menyoroti tiga jenis keinginan utama yang sering kali menjadi akar masalah dalam kehidupan manusia:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun