Pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 adalah usaha sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Matematika merupakan ilmu yang sangat penting dalam kehidupan seharihari, terutama untuk menjalani kehidupan diera globalisasi, dalam menghadapi era pasar bebas kehidupan manusia diharapakan pada persoalan dan persaingan ketat (Fathimah dalam Sri Lestari 2021).
Pembelajaran matematika memiliki beberapa tujuan. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 yang menjelaskan tentang tujuan pembelajaran matematika diajarkan di sekolah agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut :Â
(1) Siswa dapat memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep, secara akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah.Â
(2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.Â
(3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.Â
(4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.Â
(5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Sampai saat ini, matematika dianggap sebagai pelajaran yang sulit karena membutuhkan daya berpikir yang tinggi dari pembelajaranya. Bahkan, beberapa guru yang mengajar matematika beranggapan bahwa matematika sulit karena membutuhkan metode mengajar yang rumit dan harus menyediakan berbagai alat peraga sesuai dengan materi.
Pada kesempatan kali ini, penulis akan membahas mengenai media pembelajaran matematika yaitu Tabel Perkalian Pintar (TAKALINTAR).Â
Tabel Perkalian Pintar (TAKALINTAR) adalah sebuah alat peraga atau media pembelajaran matematika yang berkaitan dengan konsep perkalian. Seperti namanya, Tabel Perkalian Pintar (TAKALINTAR) bentuknya tabel dan biasanya terbuat dari papan atau gabus.Â
Tujuan pembelajaran dari Tabel Perkalian Pintar (TAKALINTAR) adalah untuk memudahkan siswa dalam melakukan pengoperasian perkalian. Media Tabel Perkalian Pintar (TAKALINTAR) tersebut yaitu seperti pada gambar dibawah ini.Â
Nah, untuk membuat media Tabel Perkalian Pintar (TAKALINTAR), kalian harus menyiapkan alat dan bahan sebagai berikut.
- Kertas HVS
- Kertas Manila
- Kardus
- Kertas Origami
- Spidol
- Lem Kertas
- Double tape
- Pensil
Jika sudah menyiapkan alat dan bahan tersebut, selanjutnya ikuti langkah-Langkah pembuatan sebagai berikut.
- Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
- Lapisi kardus dengan kertas HVS lalu tempelkan dengan double tape.
- Gambar tabel berbentuk kotak-kotak dengan pensil.
- Gunting kertas manila berwarna secara tipis-tipis untuk melapisi gambar tabel yang terbuat dari pensil agar semakin jelas.
- Tempelkan hasil guntingan kertas manila dengan lem ke gambar tabel yang terbuat dari pensil tersebut.
- Gunting kertas manila berwarna hitam secara tipis-tipis untuk membuat huruf X dan diagonal-diagonal.
- Tempelkan hasil guntingan kertas manila berwarna hitam tersebut dengan lem ke tabel.
- Lipat beberapa kertas origami menjadi beberapa bagian lalu gunting
- Tempelkan potongan kertas origami tersebut di atas tabel dengan lem
- Tambahkan judul di potongan kertas origami tersebut dengan spidol hitam.
- Tulis angka-angka 0-9 di potongan kertas origami tersebut.
- Tempelkan potongan kertas origami yang sudah ditulis dengan angka-angka yang dibutuhkan (sesuai dengan soal) ke tabel perkalian pintar tersebut.
Adapun langkah-langkah penggunaan media Tabel Perkalian Pintar (TAKALINTAR) yaitu sebagai berikut.
- Amati bilangan pada soal, contoh soal yaitu 59 x 63.
- Tulis bilangan tersebut misalnya 59 x 63 berarti 5 dan 9 ditempelkan dibaris pertama kemudian 6 dan 3 di kolom bawah huruf x. 1 kotak hanya ditulis 1 angka.
- Tulis hasil perkalian 9 x 6 di bagian kotak diagonal kanan atas. Hasilnya 54 berarti ditulis 5 dan 4 dikotak yang sama namun berbeda diagonal.
- Tulis hasil perkalian 5 x 6 di bagian kotak diagonal kiri atas. Hasilnya 30 berarti ditulis 3 dan 0 di kotak yang sama namun berbeda diagonal.
- Tulis hasil perkalian 9 x 3 di bagian kotak diagonal kanan bawah. Hasilnya 27 berarti ditulis 2 dan 7 dikotak yang sama namun berbeda diagonal.
- Tulis hasil perkalian 5 x 3 di bagian kotak diagonal kiri bawah. Hasilnya 15 berarti ditulis 1 dan 5 dikotak yang sama namun berbeda diagonal.
- Jumlahkan angka-angka yang berada di diagonal paling bawah kanan. Hasilnya yaitu 7. Tulis angka 7 di bawah kotak diagonal bawah kanan.
- Jumlahkan angka-angka yang berada di diagonal nomor 2 dari bawah. Hasilnya yaitu 4+2+5= 11. Namun hanya ditulis angka satuannya yaitu. Sedangkan angka 1 puluhan terebut diingat-ingat karena nanti akan dijumlahkan dengan angka-angka di diagonal nomor 2 dari atas. Tulis angka 1 di bawah kotak diagonal bawah kiri.
- Jumlahkan angka-angka yang berada di diagonal nomor 2 dari atas. Hasilnya yaitu 5+0+1 lalu ditambahkan simpanan angka tadi yaitu 1 sehingga 5+0+1+1 yaitu hasilnya 7. Tulis angka 7 di samping kiri kotak diagonal kiri bawah.
- Jumlahkan angka-angka yang berada di diagonal paling atas. Hasilnya yaitu 3. Tulis angka 3 di samping kiri kotak diagonal kiri atas.
- Sehingga diperoleh hasil perkalian dari 59 x 63 yaitu 3717.
Sedangkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media Tabel Perkalian Pintar (TAKALINTAR) yaitu sebagai berikut.
- Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang.
- Tiap anggota dari masing-masing kelompok diberi nomor.
- Guru memberikan media pembelajaran berupa tabel perkalian pintar kepada setiap kelompok.
- Guru memberi 1 soal yang berbeda kepada setiap kelompok. Setiap kelompok diminta untuk menghitung hasil perkalian menggunakan media pembelajaran tabel perkalian pintar.
- Siswa diberi waktu berfikir dan bekerja dalam kelompok.
- Setiap siswa saling memberi pendapat dalam kelompok.
- Guru berkeliling kelas membimbing siswa saat bekerja kelompok.
- Kelompok menentukan jawaban dari hasil diskusi.
- Guru memanggil nomor siswa untuk memberi jawaban dari pertanyaan yang telah diberikan.
- Guru memberi apresiasi kepada anggota kelompok yang berhasil menjawab pertanyaan dengan baik.
Demikian artikel mengenai media pembelajaran matematika yaitu Tabel Perkalian Pintar (TAKALINTAR) yang penulis sajikan. Semoga apa yang penulis tulis dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat diaplikasikan di dalam proses pembelajaran. Penulis memohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan artikel ini. Jika ada kritik dan saran dipersilahkan untuk berkomentar. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H