Pada tanggal 25 Mei 2024, penulis dan saudara mencoba mengunjungi event kuliner yang diadakan setiap satu tahun sekali di Jogjakarta. Bagi masyarakat Jogja asli pasti mengenal acara ini yang sering disebut Festival Kuliner Dunia (FKD). Acara ini mulai diselenggarakan di tahun 2024 dari tanggal 22 Mei hingga 2 Juni 2024 di depan Jogja city mall. Ada banyak sekali kuliner yang dapat kita cicipi dari berbagai belahan dunia di event ini. Lebih dari 40 kuliner memadati area yang tersedia pada event ini untuk menjajakan dagangan mereka kepada wisatawan kuliner baik dari dalam Jogja maupun luar Jogja.
Acara seperti ini tentu sangat meriah karena selain wisata kuliner, di area outdoor ada juga penampilan live musik dari berbagai band artis lokal yang memberikan penampilan terbaiknya sembari pengunjung menikmati kuliner dari berbagai belahan dunia. Kebanyakan pengunjung adalah remaja dan mahasiswa Yogyakarta sendiri.
Aisyah merupakan pengunjung dalam event ini mengatakan bahwa acara ini merupakan acara yang sangat menarik dan memuaskan keinginan kuliner dalam diri karena terdapat banyak sekali pilihan makanan yang disuguhkan oleh para pelaku UMKM.
"Saya suka acara seperti ini, apalagi acaranya adalah acara tahunan yang sangat ditunggu-tunggu tiap tahunnya. Saya sudah coba banyak makanan di sini dan semuanya enak-enak," ujarnya.
Setelah mengelilingi event ini, penulis mencoba untuk mencicipi beberapa kuliner seperti taco dan burito yang berasal dari Meksiko. Rasanya juga menarik karena cita rasanya berbeda dengan cita rasa yang sering penulis jumpai dari makanan-makanan yang ada di Indonesia. Selain itu penulis juga mencoba untuk mencicipi minuman yang tampak seperti soju, minuman asal Korea.
Minuman ini diberi nama brand Sooha. Ada banyak sekali botol-botol minuman yang terpampang di outlet Sooha pada event ini. Yang menariknya adalah ternyata minuman ini berbeda dengan soju yang memiliki kadar alkohol. Minuman ini ternyata minuman yang dikemas seperti soju tetapi tanpa memiliki kadar alkohol sama sekali, jadi 100% halal. Fakta lainnya ternyata minuman ini merupakan minuman berkarbonasi yang lahir dari Yogyakarta.
Soju telah menjadi bagian dari budaya Korea Selatan selama berabad-abad dari Dinasti Garyeon pada abad 14. Awalnya soju dibuat dengan menggunakan metode fermentasi sama halnya seperti sake yang ada di Jepang. Seiring berkembangnya zaman produksinya justru lebih mirip dengan produksi Vodka dengan kisaran alkohol antara 16 hingga 53% alkohol by Volume. Soju merupakan salah satu minuman alkohol yang paling banyak diminati di dunia setelah bir dan vodka.
Seringkali kita melihat minuman tersebut menghiasi beberapa adegan yang ada pada film-film drama Korea. Karena tidak hanya mengandung unsur budaya tetapi soju juga merupakan simbol keakraban serta kebersamaan yang kuat bagi masyarakat Korea Selatan. Bagi pecinta drama Korea, tentu ingin sekali mencoba mencicipi cita rasa dari minuman ini. Jika ingin mencoba variasi yang non alkohol, penulis menyarankan untuk mencoba Sooha.
 Setelah sedikit berbincang dengan penjaga outlet yaitu mas Dimas, mas Dimas menyarankan untuk pergi langsung ke pabrik pembuatan minuman Sooha yang memang berada di Yogyakarta. "Kalau mau lebih detail tentang minuman ini nanti langsung aja ke pabriknya mas, bincang-bincang sama ownernya langsung."
Beberapa minggu kemudian akhirnya penulis mencoba untuk menyambangi tempat produksi dari minuman soju halal ini yang berada di jalan Sadewa, Wirobrajan kota Yogyakarta, Daerah istimewa Yogyakarta. Di sana penulis bertemu dan berbincang dengan owner Sooha yaitu mas Heska Handrea putra yang biasa disapa dengan mas Andre. Dari perbincangan penulis dengan owner, mas Andre memulai merintis brand ini sejak 10 Oktober 2020 pada masa pandemi.
Sebenarnya ini bukan merupakan usaha pertama yang dirintis oleh mas Andre. Owner Sooha ini memulai untuk mencoba bisnis minuman pada tahun 2014 dengan membuka gerai-gerai yang ada di mall. "Dari umur 8 tahun saya sudah suka jualan, tapi saya mulai coba buka usaha secara profesional di tahun 2014"ucapnya.
 Ketika pandemi melanda, perekonomian mas Andre mulai memburuk, bahkan untuk membayar gaji karyawan hanya rp500.000 saja tidak mampu. Disaat yang tertekan itu mas Andre hanya bisa berdiam diri di rumah untuk bermain media sosial dan menonton televisi. Mas Andre melihat tayangan televisi dan mendapatkan inspirasi untuk mencoba membuat suatu minuman layaknya Soju tetapi tanpa memiliki kadar alkohol. Akhirnya mas Andre mencoba peruntungannya dengan bermodal hanya 2,5 juta. "Uang kita tinggal 2,5 juta mau nggak dipakai usaha atau dipakai usaha pasti bakal habis mau nggak mau kita harus coba" ujarnya.
Saat terpuruk itu, bahkan mas Andre hanya menyisihkan rp50.000 untuk satu minggu makan bersama keluarga, sedangkan saat itu mas Andre memiliki anak yang masih berusia 3 bulan. Mas Andre mendedikasikan hidupnya untuk mencoba sekali lagi berusaha membangkitkan perekonomian dengan modal yang minim dibantu oleh rekan-rekannya. Segala upaya owner lakukan untuk membuat minuman dengan mempelajari membuat resep dari berbagai informasi yang dimiliki nya setelah belajar berbulan-bulan. Beberapa teman-temannya membantunya dari segi iklan dan promosi dari radio bahkan media sosial serta untuk desain produk tanpa meminta biaya sepeserpun. Mas Andre juga dibantu oleh teman influencer-nya untuk mempromosikan di media sosial Tik tok.
Akhirnya kerja kerasnya berbuah manis dan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan. Dari penjualan yang hanya 20 hingga 30 botol per hari, sampai akhirnya mendapatkan orderan yang membludak 1000 hingga 2000 botol per hari. Sampai-sampai pesanan via WhatsApp ada banyak yang tidak tertangani akibat banyaknya orderan yang masuk. Mas Andre pun langsung mencoba merubah sistem penjualan dan merekrut beberapa karyawan lagi untuk memperbesar bisnisnya. Pengurusan administrasi berupa perizinan, sewa tempat produksi bahkan sertifikasi halal diupayakan secepat mungkin. Pemerintah juga mensupport dengan membantu perizinan dan uji laboratorium dengan sangat mudah tanpa dikenai biaya. Kini minuman soju halal asal Jogjakarta ini sudah dikenal baik di Indonesia dan memiliki banyak reseller perseorangan di beberapa kota seperti Semarang, Surabaya dan Sumatera. Dari dalam kota Yogyakarta, Sooha sudah bekerjasama dengan beberapa restoran maupun tempat wisata.
Pesan dari mas Andre selaku pemilik dari UMKM Minuman Sooha untuk orang-orang yang ingin mencoba membuka usaha, cobalah untuk belajar mengidentifikasi apa yang disukai sehingga membuka usaha menjadi lebih bersemangat dan perbanyaklah jaringan pertemanan. Jangan takut untuk berinovasi karena di era saat ini kita bisa melakukan segalanya dengan memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan apa yang kita jual. "Pokoknya kalau mau usaha coba pilih usaha yang kalian sukai dan kunci lainnya saya punya teman yang banyak jadi perbanyak jaringan pertemanan. Sama coba terus untuk berinovasi dan manfaatkan media sosial sebaik mungkin"ucapnya.
 Sooha memiliki beberapa varian rasa yang pembaca artikel bisa nikmati dengan kemasan botol ukuran 360 ML diantaranya ada Yogurt, Lychee, Blue Ocean, Grape, Lemon dan Peach. Salah satu yang menjadi favorit dan menjadi rekomendasi yaitu rasa blue ocean. Cita rasa yang berbeda dengan minuman lainnya dikombinasikan menjadi minuman berkarbonasi yang menyegarkan membuat perbedaan yang cukup menjadi alasan memilih minuman ini saat nongkrong dan nonton drama Korea. Dengan packaging yang menarik serta ada tambahan gelas k
ecil layaknya gelas yang digunakan untuk meminum soju di Korea Selatan, menjadikan minuman Sooha ini memberikan pengalaman yang unik.Semoga tulisan ini bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi kalian yang ingin mencoba membuka usaha. Kejarlah cita-citamu, jika temukan hambatan dan rintangan jangan pantang menyerah. Terima kasih telah membaca semangat untuk semuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H