APBN itu apasi? APBN adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
TUJUAN KEBIJAKAN FISKAL
Tujuan dari pengelolaan kebijakan fiscal ini yaitu :
- Tujuan yang bersifat ekonomi
- Tujuan yang bersifat sosial dan politik
 Tujuan yg bersifat ekonomi, yaitu untuk menyediakan lapangan pekerjaan yg layak  bagi masyarakat sehingga dapat meningkatakan taraf kemakmuran masyarakat atau memperbaiki distribusi pendapatan masyarakat sehingga dapat mengurangi penyimpangan  atau pengangguran di dalam masyarakat.
   Tujuan yang bersifat sosial dan politik, bagaimanapun anggaran pendapatan belanja negara itu tidak dapat dipisahkan, pasti bersyarat dengan kepentingan politik
   Misalkan pada masa pemerintah sekarang ini, tentunya mereka akan berusaha atau menjalankan janji-janji kampanye nya yang mereka lakukan pada masa sebelum mereka berkuasa, dengan begitu untuk menarik simpati dari masyarakat, tentunya untuk menjalankan janji-janji tersebut diperlukannya dana, dari mana dana tersebut? Yaitu dari APBN tujuannya adalah untuk menciptakan stabilitas keamanan, sosial, politik, mengurangi pengangguran dan sebagainya..
Adiwarman karim, menjelaskan bahwa dalam membuat kebijakan fiskal itu harus berlandasan pada prinsip-prinsip agama islam..
Apa saja prinsip-prinsipnya?
- Prinsip Tauhid, maksudnya yaitu dalam rangka menjalankan printah Allah SWT dan menjauhi larangannya, sehingga kebijakan fiskal itu dijalankan dengan cara-cara yang halal
- Prinsip Adl (keadilan), Maksudnya yaitu harus bisa mendatangkan keadilan bagi masyarakat
- Prinsip Nubuwah (kenabian), yaitu harus berpatokan pada sifat-sifat nabi ( siddiq, amanah, fathonah, tabligh)
- Prinsip khilafah (pemerintahan)
- Prinsip ma'ad (hasil), yaitu dari dibuatnya kebijakan fiskal harus menghasilkan sesuatu yang bermanfaat
Selanjutnya hubungan kebijakan fiskal dengan APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara)
Ada 3 macam APBN, yaitu :
- Defisit, yaitu apabila penerimaan negara itu lebih kecil dari  pengeluaran
- Seimbang, yaitu penerimaan sama dengan pengeluran negara
- Surplus, yaitu apabila penerimaan itu lebih tinggi dari pengeluaran negara
Biasanya, untuk negara-negara maju itu menggunakan APBN yg seimbang atau surplus, berbeda dengan negara berkembang seperti kita di  Indonesia yaitu menggunakan APBN defisit