Group of Age (year) Â Â Level of Education
Selanjutnya sebagian besar tingkat pendidikan responden adalah 56% lulusan SLTA dan 16,5% berpendidikan di bawah SLTA (7 orang tidak tamat SD, 6 orang tamat SD, dan 20 orang tamat SMP), dan 27,5% berpendidikan tinggi (11 orang tamatan Diploma III, 42 orang tamatan sarjana (SI) dan 2 orang tamat pasca sarjana (S2). Banyaknya pemilik UMKM yang berpendidikan rendah berpengaruh pada cara pengelolaannya operasional usaha dan cara mengatasi kendala yang dihadapi pelaku usaha.Para pemilik UMKM yang berpendidikan rendah, cenderung menggabungkan aset rumah tangga dengan aset usaha, akibatnya tidak dapat melihat dengan jelas kinerja usahanya sehingga tidak dapat memperkirakan / evaluasi apakah usahanya untung atau rugi sehingga sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan modal kerja yang ada, dan kegiatan usaha menjadi terhambat karena i t tidak dapat memproduksi untuk melayani permintaan.
Masalah utama dalam menjalankan UMKM
Setelah diketahui varians yang sama atau tidak, langkah kedua adalah melihat nilai t-test untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai rata-rata yang signifikan. Untuk menentukan apakah varians populasi identik atau tidak dengan hipotesis sebagai berikut:
Ho: Varian populasi antara kinerja UMKM pengusaha etnis pribumi dan pengusaha etnis nonpribumi adalah sama.
Hai: Varian populasi antara kinerja UMKM pengusaha etnis pribumi dan pengusaha etnis nonpribumi berbeda.
Jika probabilitas > 0,05, maka Ho tidak dapat ditolak, sehingga variansnya sama. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak sehingga varians berbeda. Berdasarkan keluaran SPSS bahwa F hitung uji levene sebesar 0,696, dengan probabilitas 0,405, karena probabilitasnya 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa Ho tidak dapat ditolak atau memiliki varians yang sama. Dengan demikian analisis uji beda harus menggunakan uji-t dengan asumsi asumsi varians sama. Dari output SPSS terlihat bahwa nilai t pada equal variance yang diasumsikan adalah 0,928, dengan probabilitas signifikansi 0,355 (two-tail). Sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata kinerja UMKM menjadi signifikan . Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja UMKM antara pengusaha pribumi dan nonpribumi.
Yang demikian baik pengusaha pribumi maupun pengusaha nonpribumi memiliki kategori yang sama ditinjau dari tiga indikator kinerja yaitu peningkatan produksi dan peningkatan volume penjualan serta peningkatan pendapatan (pendapatan). Kinerja UMKM baik berdasarkan indikator peningkatan produksi maupun peningkatan volume penjualan kedua suku tersebut dapat dikategorikan cukup baik. Namun, kinerja UMKM berdasarkan indikator peningkatan pendapatan (pendapatan) dapat dikategorikan baik.