Perjalanan hidup Pak Karimansyah, sosok pejabat penting di Kabupaten Aceh Tengah, Â persis bak bunyi sebuah hadih maja (peribahasa) Aceh: kiban u lagee nyan minyeuk, kiban du lagee nyan aneuk. Maksudnya, seperti apa bentuk buah kelapa maka seperti itulah minyaknya, seperti apa orang tuanya begitulah anaknya.Â
Orang tuanya nelayan, dia pun mengikuti jejak sang ayah menjadi nelayan. Bagaimana dia membagi waktu? Sepulang kerja, dia habiskan waktu tersisa berlayar di Danau Laut Tawar Aceh Tengah. Disana, dia menjala dan menjaring ikan.Â
Uniknya, tidak ada rasa sungkan atau gengsi karena posisinya sebagai pejabat penting di daerah itu. Dia terus melanjutkan hobinya, menyapa sahabatnya sesama nelayan, dan tetap tampil sederhana dan bersahaja.
Dunia nelayan dan menangkap ikan serasa tak lekang dari kehidupan sehari-hari Pak Kariman (begitu sosok ini disapa). Meskipun saat ini, dia dipercaya sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tengah, masih sempat mencari ikan dan merajut jala ditengah-tengah padatnya tugas yang diemban.Â
Apakah karena penghasilannya tidak cukup? Ternyata bukan. Dalam jiwanya terlanjur terpatri cara hidup sebagai nelayan. Dunia nelayan sudah ditekuni Pak Kariman sejak masih kanak-kanak. Â Dari hasil menangkap ikan itulah, dia meniti hidup sampai berada pada posisi tertinggi dalam jenjang birokrasi di daerah itu.
"Orang tua saya seorang nelayan plus guru sekolah dasar, beliaulah yang mendidik saya sebagai nelayan," ungkap Pak Kariman.
Dia menambahkan, dunia nelayan telah mengajarnya skill. Menempanya untuk bertahan hidup dan membentuk rasa optimis. Hidup lurus dan bersahaja karena meyakini bahwa hari esok masih ada harapan.Â
Selama menjadi nelayan, dia merasakan persis seperti sedang sekolah. Disana, dia mendapat pengetahuan tentang cuaca, karakteristik berbagai jenis ikan, alat-alat yang digunakan untuk menangkap ikan, termasuk cara merajut jaring dan jala.
Sulitkah merajut jala? Sebenarnya cukup sulit bagi yang belum punya skill. Tidak demikian bagi Pak Kariman, merajut jala itu mudah. "Ya mudah karena sudah menjadi hobi," ungkapnya sambil tertawa.Â
Dari perbincangan dengan Pak Kariman, saya baru tahu, rupanya merajut jala merupakan salah satu bentuk terapi untuk menekan tingkat stress.
"Kalau sedang stress akibat beban tugas, biasanya saya merajut jala. Pikiran jadi plong. Bahkan sering lupa waktu, terkadang sampai tengah malam," imbuhnya.
Seperti apa cara Pak Kariman merajut jala? Simak video berikut ini: