Saat bertemu di kawasan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar, Sabtu (21/10/2017), Aprianto sedang berjalan cepat (setengah berlari) menelusuri jalan nasional Banda Aceh-Medan. Dia kelihatan cukup bersemangat dan yakin dapat menyelesaikan misi jalan kaki sejauh 8.514 Km, meski matahari siang itu sangat terik.
Penasaran, saya mencoba menghentikan laju langkah Aprianto sambil mengucapkan salam. Dia berhenti, lalu membuka sarung tangan untuk  menyalami saya. Inilah pertemuan dua orang anak bangsa.
Menurut pemuda Lampung itu, setiap hari mulai jalan kaki pukul 08.00 pagi dan istirahat pukul 17.30 sore. Hal itu terus dilakukan setiap hari sampai nantinya tiba di Merauke.
"Ketika malam tiba, saya menginap di masjid, di kantor Koramil, atau kantor Polsek," ungkap Aprianto.
Uniknya, misi jalan kaki Aprianto tanpa dukungan sponsor, tetapi dia tak pernah khawatir. Dia sangat yakin bahwa Bangsa Indonesia adalah orang-orang peramah dan pemurah. Terbukti, selama 4 hari berjalan kaki, dia selalu mendapat bantuan makanan dan minuman dari warga.
"Ada saja bantuan masyarakat, terutama saat mampir minta tanda tangan pada instansi-instansi," pungkas pekerja serabutan itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H