Kunjungan Obama membawa berkah. Masa sih? Ya, berkah kecil untuk rakyat kecil. Bingung bukan? Kisahya begini, sewaktu Presiden AS Barack Obama berkunjung ke Indonesia, 9 November 2010, dia pernah mengomentari kuliner yang disajikan istana.
"Nasi goreng enak!" kata Obama pada waktu itu.
Kemudian, kalimat "nasi goreng enak" menjadi viral di media jejaring sosial (medsos) dan media mainstream. Efeknya dahsyat, hampir setiap orang di tanah air meniru gaya bicara Obama saat mengatakan "nasi goreng enak."
Peluang itu dibaca oleh sejumlah anak muda pengusaha gerobak nasi goreng di Takengon, Aceh Tengah. Entah karena mereka syur dengan gaya mulut Obama saat menyebut "nasi goreng enak" atau memang memahami kalimat itu sebagai peluang marketing.
Anak muda pengusaha gerobak nasi goreng itu tiba-tiba mengubah nama gerobaknya. Dari Nasi Goreng Milasari menjadi Nasi Goreng Obama Milasari. Tulisan Obama lebih besar dari pada tulisan nasi goreng dan milasari.
Efeknya dahsyat! Gerobak nasi goreng yang sebelumnya sepi pengunjung, tiba-tiba menjadi pusat perhatian warga di Dataran Tinggi Gayo. Bukan hanya warga setempat yang mampir ke sana, wisatawan luar daerah banyak yang penasaran dengan rasa "Nasi Goreng Obama."
Termasuk saya dan keluarga. Padahal, kami bukan penggemar berat nasi goreng. Namun, ketika melintas di dekat gerobak "Nasi Goreng Obama," kawasan Desa Kemili Takengon, anak-anak memaksa dibelikan nasi goreng itu.
"Nasi goreng enak," kata si bungsu menirukan gaya bicara Obama ketika sedang menyantap nasi goreng itu 5 tahun yang lalu.
Benar, mereka tetap konsisten dengan nama itu. Malah, nama gerobak nasi goreng tersebut makin singkat: Nasi Goreng Obama, tanpa Milasari. Pertanda bahwa nama Obama memang membawa berkah untuk usaha nasi goreng yang dikelola oleh sejumlah anak muda itu.
Menurut anak muda berkaos hijau yang menangani gerobak nasi goreng, mengakui bahwa pelanggannya terus bertambah dari hari ke hari. Selain ada yang minta dibungkus, banyak pula yang makan ditempat.
Sore itu, saya melihat langsung suasana disana. Begitu banyak pelanggan yang sedang menikmati nasi goreng sehingga tidak tersisa meja untuk pelanggan yang lain. Makanya, sejumlah pelanggan setia Nasi Goreng Obama minta nasi gorengnya dibungkus.
Menurut anak muda berkaos hijau tadi, setiap hari suasananya memang seperti itu. Meskipun meja sudah ditambah, pelanggan baru pun terus bertambah. Oleh karena itu, walaupun Obama bukan lagi Presiden Amerika Serikat, mereka tidak akan pernah mengubah merek gerobak nasi gorengnya.
"Obama membawa berkah," kelakar saya sambil menunggu nasi goreng dibungkus.
Harga nasi goreng di situ cukup murah. Untuk nasi goreng plus ayam goreng kampung dibanderol dengan harga Rp 15.000 per bungkus. Sedangkan nasi goreng plus telor dadar, dibandrol dengan harga Rp 10.000 per bungkus.
Mudah-mudahan Obama membaca tulisan ini, dan mencoba menyicipi. Kenapa? Akibat ucapannya "nasi goreng enak" telah menginspirasi para anak muda pengusaha gerobak nasi goreng itu. Dipastikan bahwa inspirasi itu lahir dari rasa kagum mereka kepada sosok Obama.
Makanya mereka tidak sungkan-sungkan memberi nama gerobaknya dengan Nasi Goreng Obama. Dan, ternyata nama itu yang membuat usaha anak muda tersebut laris manis.
"Mr Obama, ini nasi goreng Anda!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H