Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kopi 1551+ MDPL, Most Wanted?

30 Januari 2017   13:31 Diperbarui: 30 Januari 2017   13:40 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kopi 1551⁺ MDPL, istilah apalagi nih? Memang, seiring meningkatnya jumlah penggemar kopi di tanah air mendorong kreativitas para produsen. Bukan hanya meramu kopi dengan susu dan suplemen lain, mereka pun semakin rajin bereksperimen. Semua itu dilakukan semata-mata untuk memberikan kepuasan cita rasa kepada konsumen.

Tidak berhenti pada cita rasa, mereka pun mengemas produknya dalam packaging mewah. Packaging yang “memaksa” konsumen untuk melirik produk tersebut. Belum cukup, mereka  memberi nama produk itu dengan istilah-istilah unik, seperti luwak coffee, volcano coffee, wine coffee, sampai kopi 1551⁺ MDPL.

Pemberian nama produk itu bukan ujug-ujug. Bukan sekedar untuk menarik perhatian konsumen. Umumnya, nama atau merek itu lahir sesuai dengan background produk tersebut. Seperti halnya pemberian nama 1551⁺ MDPL Specialty Coffee sebagai penanda  bahwa kopi itu berasal dari ketinggian diatas 1551 meter dari permukaan laut.   

Benarkah? Begitulah kata Haji Rasyid (54), owner Oro Kopi Gayo di Takengon, Minggu (29/1/2017). Eksportir dan pengusaha roasted coffee ini bertekad akan memanjakan lidah para konsumen kopi dalam negeri. Dia sangat memahami, selama ini konsumen kopi dalam negeri terbiasa menyeruput kopi grade 4. Saatnya konsumen dalam negeri mencicipi specialty coffee, kopi istimewa yang paling dicari (most wanted) oleh buyer luar negeri.

Kenapa dikatakan specialty coffee? Ini tahapan yang diperlukan agar sebuah produk kopi dapat digolongkan sebagai specialty coffee:

  • Kopi berasal dari tempat yang tinggi’
  • Biji yang dipetik harus masak (merah sempurna);
  • Fermentasi harus sempurna;
  • Penyucian harus sempurna;
  • Stoking harus sempurna;
  • Penjemuran harus di para-para;
  • Penjemuran dengan sinar matahari tidak dipaksakan;
  • Penyimpanan gabah dalam kantong plastik kedap udara;
  • Penggililingan gabah dengan huller;
  • Memilih biji sempurna, besar minimal 7 mm;
  • Penyegaran (penyimpanan) minimal selama 7 hari;
  • Diroasting diruangan yang bebas dari bebauan;
  • Uji cita rasa oleh tim yang sudah bersertifikat.

Packaging 1551+ MDPL Specialty Coffee (Foto: dokumen pribadi)
Packaging 1551+ MDPL Specialty Coffee (Foto: dokumen pribadi)
Oleh karena itu, Specialty coffee 1551⁺ MDPL ini bukan kopi arabika sembarangan. Bahan bakunya terpilih, varietas Gayo1 (Timtim), Gayo2 (Borbon), dan P88. Sumbernya jelas, dari ladang-ladang petani yang berada pada ketinggian diatas 1551 MDPL.

Sebuah kawasan di Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah yang senantiasa diselimuti kabut, yaitu: kawasan Atu Gajah, Pantang Terong, Ulung Gajah Kebayakan, Gunung Ujen Bukit Sama, Jejem, serta Uning Bertih dan Baloken di Kabupaten Bener Meriah.

Kopi gelondong merah dari kawasan tersebut dibeli diatas harga pasaran. Biasanya, para pedagang pengumpul membeli kopi gelondong merah seharga Rp 10 ribu per 2 liter, maka  Haji Rasyid berani  membeli gelondong merah seharga Rp 14 ribu per 2 liter.

“Syaratnya, biji ceri harus masak sempurna dan paling penting, varietasnya Gayo1, Gayo2 atau P88,” tegas lelaki yang juga berprofesi sebagai guru SD tersebut.

Lantas, berapa harga produk Specialty coffee 1551⁺ MDPL yang ditawarkan Haji Rasyid? Rp 300 ribu per kilogram, baik yang sudah menjadi powder (bubuk) maupun yang masih berbentuk roasted coffee. Mahal? Tidak juga apabila dibandingkan dengan biaya produksi dan proses yang harus dilalui. Malah, apabila dibandingkan dengan harga produk kopi yang dijual cafe-cafe internasional, Specialty coffee 1551⁺ MDPL ini tergolong sangat murah.

Mari kita telisik hasil tes cita rasa Specialty coffee 1551⁺ MDPL ini. Hasil cup test yang dilakukan oleh Gayo Cuppers Team 12 November 2016 dengan panelis Mahdi, Fitra Cahyadi, Aryadi, Subali dan Bambang Ismi Ariga, memberi total score 86 untuk produk Specialty coffee 1551⁺ MDPL.

Panelis Gayo Cuppers Team menambahkan keterangan bahwa frag/aroma Specialty coffee 1551⁺ MDPL memiliki unsur: choco, nutty, caramel, fruity, floral candy like, buterry. Sedangkan flavour-nya ada unsur: dark choco, fruity juicy, floral, tangerine, nutty, sugar palm, buterry, waterry, slastringency,med good body, light acidity.

Berminat mencoba Specialty coffee 1551⁺ MDPL? Silahkan berkunjung ke Takengon Aceh Tengah. Bisa ditempuh dengan bus umum, atau pesawat udara via Kuala Namu International Airport (Medan).

Sesampainya di laboratorium cita rasa Specialty coffee 1551⁺ MDPL yang terletak di Desa Mongal Kecamatan Bebesen, anda akan disuguhkan kopi gratis, free charge. Ngopi sepuas-puasnya. Setelah itu, silahkan berbelanja berbagai produk kopi yang ada disana.

Barangkali datang ke Takengon terlalu jauh, bisa juga memesan produk itu secara online.  Saya siap membantu para kompasianer dan pembaca yang budiman. Dengan catatan, harga produk tersebut belum termasuk ongkos kirim, dan minimal pemesanan 1 kilogram. Semoga bermanfaat.

Penyimpanan gabah dalam kantong plastik kedap udara (Foto: dokumen pribadi).
Penyimpanan gabah dalam kantong plastik kedap udara (Foto: dokumen pribadi).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun