Kenaikan harga cabai bukan hanya terjadi di Jakarta, tetapi sudah merambah sampai ke sentra produksi cabai. Seperti di Takengon Kabupaten Aceh Tengah yang dikenal sebagai sentra produksi sayur dan hortikultura, ternyata harga cabai merah mencapai Rp 70.000,-/Kg.
Bahkan seringkali cabai merah tidak ditemukan di pasaran. Bukan karena gagal panen, tetapi 'diborong' oleh pedagang pengumpul dengan mendatangi langsung ke ladang cabai. Pilihan itu mereka lakukan semata-mata untuk memenuhi permintaan cabai merah oleh pasar di luar daerah. Di sana, konsumen berani membeli dengan harga lebih mahal.
Dampaknya apa? Ibu rumah tangga maupun pengusaha rumah makan mengurangi cabai merah dalam masakannya. Bisa dibayangkan, menu makan siang atau makan malam tanpa sedikit pun rasa pedas, persis seperti 'berjalan di malam tak berbintang'. Hambar, yang diikuti dengan kehilangan selera makan.
Lebih-lebih bagi penggemar sambal pedas yang biasanya melahap level 5 ke atas, lidahnya pasti cukup 'menderita'. Biasanya mereka makan dengan begitu lahap, tiba-tiba merasa kenyang sebelum menyantap sesuap nasi. Wajar apabila kemudian mereka memilih makanan pengganti seperti mie instan, atau menu lain yang ada rasa pedasnya.
Adakah jenis rempah-rempah atau sayuran lain yang dapat menggugah selera makan? Banyak, seperti ditulis oleh webkesehatandotcom: “Nafsu makan juga dapat distimulasi melalui bumbu atau herbal seperti daun jahe, gingseng (tidak baik bagi penderita tekanan darah tinggi), daun pepaya, dandelion, jeruk atau lemon, daun peppermint, temulawak, hingga daun alfalfa.”
Meskipun harga cabai belum turun, jangan biarkan anda kehilangan selera makan. Cobalah membuat pilihan lain, semisal: sambal asam sunti. Bahan yang dibutuhkan sangat murah dan mudah ditemukan di pasaran. Misalnya, asam sunti hanya Rp 10.000,-/Kg di pasar rempah-rempah. Tertarik?
Bahan yang dibutuhkan: sediakan 1 ons asam sunti, 2 buah tomat, 3 buah cabai merah, 2 siung bawang putih, dan 2 siung bawang merah. Bahan-bahan ini diblender sampai hancur. Kemudian, siapkan bahan untuk membuat tumisan yaitu sepotong terasi, lalu lanjutkan merajang 1 siung bawang putih dan 1 siung bawang merah.
Cara membuatnya: letakkan teflon di atas kompor yang sedang menyala. Bubuhkan 1 sendok makan minyak goreng. Tunggu sesaat sampai minyak goreng panas, lalu goreng rajangan bawang putih dan bawang merah. Lanjutkan dengan memasukkan 1 potong terasi kedalam tumisan itu, aduk dan tekan terasinya sampai hancur.
Kemudian, tuang adonan yang dari mangkuk blender ke dalam tumisan itu, tambahkan garam secukupnya dan segelas air. Biarkan adonan itu mendidih dan mengental, sesekali diaduk, kira-kira waktunya sekitar 30-45 menit. Dirasa sudah masak (ditandai dengan mengentalnya sambal), tuangkan sambal asam sunti itu ke dalam cambung/mangkuk. Sambal siap untuk menemani makan siang atau makan malam Anda.
Cara mencicipi sambal asam sunti supaya terasa lebih nikmat. Bubuhkan 1 sendok sambal asam sunti di sudut piring Anda. Kepal nasi sampai berbentuk gumpalan, lalu celupkan ujungnya ke dalam sambal asam sunti. Kunyah pelan-pelan sambil membiarkan syaraf lidah anda merasakan nikmat asamnya.
Demikian pula dengan ikan, tahu atau tempe, celupkan ke dalam sambal tersebut, kunyah dan rasakan efeknya. Dipastikan lidah akan bergoyang dalam rongga mulut Anda, meminta dan meminta lagi. Belum yakin? Silahkan mencoba, setelah itu baru berkomentar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H