Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lemo, Wisata Banjir dan Mancing

10 Desember 2012   09:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:54 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_220743" align="aligncenter" width="640" caption="Warga di Desa Mendale sedang menangkap ikan di kawasan yang termasuk kawasan lemo."][/caption] Dimanapun, banjir merupakan bencana yang menyebabkan kerugian bagi masyarakat. Demikian pula dengan lemo (bhs. Gayo artinya air Danau Laut Tawar yang meluap)yang menggenangi areal persawahan dan permukiman di sepanjang bibir danau itu. Menurut informasi Aman Iko (50) warga Desa Kala Kebayakan Takengon, Senin (10/12) bahwa luapan air danau itu telah menggenangi sawah penduduk sekitar 50 meter dari bibir pantai.

Aman Iko mengakui bahwa lemo itu merupakan peristiwa lima tahunan yang terjadi akibat tingginya curah hujan. Prakiraan sifat hujan bulan Desember 2012 yang diterbitkan BMKG/Stasion Klimatologi Indra Puri Aceh Besar menyebutkan bahwa curah hujan di Kabupaten Aceh Tengah diatas normal yaitu 116%-150%.

Bagi para pemilik sawah, lanjut Aman Iko, akibat lemo itu terancam tidak dapat menanam padi tahun ini. Sebaliknya, akibat lemo tersebut, sejumlah ikan dari Danau Laut Tawar terjebak dipetak-petak sawah milik warga.

[caption id="attachment_220745" align="aligncenter" width="640" caption="Warga sedang memancing ditengah sawah yang terkena banjir lemo"]

1355130436830552061
1355130436830552061
[/caption] Hal inilah yang menyebabkan warga dari hampir seluruh pelosok Aceh Tengah berdatangan ke kawasan Mendale dan Kala Lengkio untuk memancing dan menjaring ikan. Setiap hari, baik siang maupun malam hari, selama air yang meluap itu belum surut, sejumlah orang lalu lalang diatas pematang sawah dengan membawa pancing dan jala. Aktivitas unik inilah yang menjadi tontonan wisatawan yang sedang menikmati liburan akhir tahun di Takengon.

Beberapa bus wisata dan angkutan pribadi berhenti disepanjang jalan yang menghubungkan antara Kebayakan ke Mendale. Mereka turun dari bus hanya untuk menyaksikan dan memotret aktivitas warga yang sedang menangkap ikan ditengah luapan air itu. Sepertinya, aktivitas warga mencari ikan ditengah banjir bagai sebuah atraksi budaya yang menarik minat wisatawan untuk menyaksikannya.

Sebab, disatu pojok terlihat sekumpulan warga sedang memancing. Dipojok yang lain, terlihat sejumlah warga sedang ngadut (menjala ikan kemudian ramai-ramai masuk ke air untuk menggulung jalanya supaya ikan tidak lepas), dan disisi lain anak-anak menangkap ikan dengan tangan. Atraksi menangkap ikan itu terkesan sangat lucu seperti tercebur ke air meskipun yang bersangkutan tidak  merencanakan untuk membuat lelucon.

Kompasianer yang berada dilokasi tidak tahu apakah warga yang sedang asyik mencari ikan itu menyadari bahwa atraksinya sedang ditonton para wisatawan? Menurut penjelasan Aman Iko, salah seorang warga yang ikut menangkap ikan di lokasi lemo itu mengatakan, bahwa atraksi menangkap ikan itu sangat asyik sehingga kita tidak sadari siapa yang sedang melihat kita. “Bisa-bisa mertua lewatpun tidak sempat ditegur” kelakarnya.

[caption id="attachment_220746" align="aligncenter" width="274" caption="Aman Iko, warga Desa Kala Kebayakan sedang membersihkan ikan mas hasil tangkapannya dari kawasan banjir lemo"]

13551305801549639821
13551305801549639821
[/caption] Hasil pengamatan Kompasianer sejak Jumat sampai Minggu kemarin, jumlah warga yang ikut wisata banjir dan mancing di lokasi lemo itu terus bertambah. Waktu kunjungan tertinggi adalah menjelang sore hari sehingga sepanjang pematang sawah orang-orang berdiri sambil melemparkan pancing ke lokasi lemo itu. Demikian pula di jalan raya Kebayakan-Mendale, wisatawan banyak yang membatalkan keliling Danau Laut Tawar karena mereka lebih tertarik menyaksikan atraksi menangkap ikan di lokasi lemo itu.

Ingin menikmati wisata banjir di lokasi lemo? Yuk rencanakan liburan akhir tahun ke Takengon Aceh Tengah, tersedia fasilitas hotel dan restoran yang memadai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun