[caption id="attachment_220743" align="aligncenter" width="640" caption="Warga di Desa Mendale sedang menangkap ikan di kawasan yang termasuk kawasan lemo."][/caption] Dimanapun, banjir merupakan bencana yang menyebabkan kerugian bagi masyarakat. Demikian pula dengan lemo (bhs. Gayo artinya air Danau Laut Tawar yang meluap)yang menggenangi areal persawahan dan permukiman di sepanjang bibir danau itu. Menurut informasi Aman Iko (50) warga Desa Kala Kebayakan Takengon, Senin (10/12) bahwa luapan air danau itu telah menggenangi sawah penduduk sekitar 50 meter dari bibir pantai.
Aman Iko mengakui bahwa lemo itu merupakan peristiwa lima tahunan yang terjadi akibat tingginya curah hujan. Prakiraan sifat hujan bulan Desember 2012 yang diterbitkan BMKG/Stasion Klimatologi Indra Puri Aceh Besar menyebutkan bahwa curah hujan di Kabupaten Aceh Tengah diatas normal yaitu 116%-150%.
Bagi para pemilik sawah, lanjut Aman Iko, akibat lemo itu terancam tidak dapat menanam padi tahun ini. Sebaliknya, akibat lemo tersebut, sejumlah ikan dari Danau Laut Tawar terjebak dipetak-petak sawah milik warga.
[caption id="attachment_220745" align="aligncenter" width="640" caption="Warga sedang memancing ditengah sawah yang terkena banjir lemo"]
Beberapa bus wisata dan angkutan pribadi berhenti disepanjang jalan yang menghubungkan antara Kebayakan ke Mendale. Mereka turun dari bus hanya untuk menyaksikan dan memotret aktivitas warga yang sedang menangkap ikan ditengah luapan air itu. Sepertinya, aktivitas warga mencari ikan ditengah banjir bagai sebuah atraksi budaya yang menarik minat wisatawan untuk menyaksikannya.
Sebab, disatu pojok terlihat sekumpulan warga sedang memancing. Dipojok yang lain, terlihat sejumlah warga sedang ngadut (menjala ikan kemudian ramai-ramai masuk ke air untuk menggulung jalanya supaya ikan tidak lepas), dan disisi lain anak-anak menangkap ikan dengan tangan. Atraksi menangkap ikan itu terkesan sangat lucu seperti tercebur ke air meskipun yang bersangkutan tidak merencanakan untuk membuat lelucon.
Kompasianer yang berada dilokasi tidak tahu apakah warga yang sedang asyik mencari ikan itu menyadari bahwa atraksinya sedang ditonton para wisatawan? Menurut penjelasan Aman Iko, salah seorang warga yang ikut menangkap ikan di lokasi lemo itu mengatakan, bahwa atraksi menangkap ikan itu sangat asyik sehingga kita tidak sadari siapa yang sedang melihat kita. “Bisa-bisa mertua lewatpun tidak sempat ditegur” kelakarnya.
[caption id="attachment_220746" align="aligncenter" width="274" caption="Aman Iko, warga Desa Kala Kebayakan sedang membersihkan ikan mas hasil tangkapannya dari kawasan banjir lemo"]
Ingin menikmati wisata banjir di lokasi lemo? Yuk rencanakan liburan akhir tahun ke Takengon Aceh Tengah, tersedia fasilitas hotel dan restoran yang memadai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H