Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Rancang Alat Poles Demi Citarasa Kopi

5 Maret 2014   14:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:13 1374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Biji kopi yang ukurannya lebih kecil dari 5 mm, otomatis jatuh ke lantai ayak dibawahnya (lantai ayak kedua). Sementara kulit ari dan biji pecah yang lebih kecil dari ukuran 4 mm jatuh ke lantai ayak ketiga.
Dengan alat itu, Haji Yusrin sudah bisa menyortir biji kopi berdiameter diatas 5 mm, biji kopi berdiameter dibawah 5 mm, dan ampas kulit ari. Masing-masing produk itu ditampung dalam wadah goni yang ditempatkan diujung lantai ayakan itu.

[caption id="attachment_315213" align="aligncenter" width="300" caption="Haji Yusrin menunjukkan ampas kulit ari yang berasal dari proses poles mesin rancangannya"]

13939800651704734704
13939800651704734704
[/caption]

Haji Yusrin benar-benar manfaat hasil kerja alat itu. Dengan seorang tenaga kerja, alat itu bisa menyortir dan memoles biji kopi sebanyak 30 Kg per jam. Dia memperlihatkan puluhan karung hasil poles biji kopi yang dikerjakannya hari itu.

Biji kopi hasil poles tersebut cukup mulus, bebas dari kulit ari. Ukuran bijinya juga sudah standar yaitu berdiameter diatas 5 mm. “Tekad saya, hanya ingin memberikan produk terbaik untuk pelanggan Bergendaal Koffie,” pungkasnya sambil memperlihat biji kopi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun