Pastinya, kecerobohan yang dilakukan PLN makin memperlihatkan kepada pelanggan listrik di negeri ini bahwa PLN terkesan malas dan cari mudah. Ujung-ujungnya pihak PLN akan “mengkambinghitamkan” tenaga kontrak atau siapapun yang ditugaskan untuk mencatat stand meter. Biasanya seperti itu jika dikomplain ke kantor PLN.
Saya khawatir mark-up stand meter pemakaian listrik oleh PLN bukan hanya menimpa diri saya. Tidak tertutup kemungkinan, kesalahan pencatatan juga menimpa pelanggan yang lain. Sebaiknya, para pelanggan harus proaktif mencocokkan stand meter di struk pembayaran dengan stand meter di meteran yang terpasang di rumah masing-masing.
Sudah saatnya kita kritis terhadap PLN, karena pelanggan membayar listrik yang digunakannya, bukan gratis. Mudah-mudahan kejadian ini tidak menimpa pelanggan yang lain. Begitu juga dengan pihak PLN sudah saatnya menghentikan praktik reka-reka angka stand meter pemakaian listrik.