Mohon tunggu...
Syukri Muhammad Syukri
Syukri Muhammad Syukri Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Orang biasa yang ingin memberi hal bermanfaat kepada yang lain.... tinggal di kota kecil Takengon

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Suara Vokalis Pria ini Senyaring Suara Wanita

31 Januari 2015   06:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:04 1349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14226348831073481914

[caption id="attachment_366697" align="aligncenter" width="572" caption="Salman dalam sebuah sesi latihan"][/caption]

Setiap vokalis atau penyanyi memiliki karakteristik dan keistimewaan suara masing-masing. Misalnya, dengan mendengar suara seorang penyanyi, langsung dapat ditebak pemilik suara tersebut. Begitu dahsyatnya karakteristik suara seorang penyanyi, sehingga keistimewaan itu menjadi daya jual bagi seorang penyanyi.

Barangkali masih terang dalam ingatan kita tentang suara khas Tracy Chapman, vokalis asal Amerika Serikat. Vokalis ini adalah seorang wanita, namun suaranya mirip suara seorang pria. Inilah keistimewaan seorang Tracy Chapman yang akhirnya melambungkan namanya di kancah musik internasional.

Vokalis wanita bersuara berat, sesungguhnya banyak ditemukan di tanah air maupun di kancah musik internasional. Sebaliknya, vokalis pria yang memiliki karakteristik suara seperti seorang wanita jarang ditemukan. Sosok seperti itu, ternyata dapat ditemukan di  panggung organ tunggal pada setiap acara mantenan di Kabupaten Aceh Tengah.

Suara Salman, pria kelahiran Pondok Baru 33 tahun yang lalu itu sangat familier ditelinga para penyuka lagu-lagu daerah Gayo. Begitu terkenalnya sosok ini, Salman selalu diundang untuk memeriahkan acara mantenan di wilayah Aceh Tengah. Banjirnya undangan menyanyi itu karena suara Salman sangat istimewa. Setiap lagu yang dinyanyikan Salman sering membuat pendengarnya merinding, bahkan histeris.

Selain itu, suara Salman persis seperti magnet. Manakala suara merdu yang full power  terpancar dari sound system, para undangan dibuatnya terkesima dan tidak beranjak dari kursinya sebelum lagu itu selesai. Uniknya, warga disekitar lokasi yang tidak berencana menghadiri acara mantenan itu, tiba-tiba merapat ke dekat panggung.

Pernah kunci motor Salman disandera oleh tuan rumah agar penyanyi yang sudah menjadi yatim piatu sejak SD itu tidak pulang. Padahal, untuk setiap acara manggung, dia diwajibkan melantunkan 3 judul lagu dengan honorarium sebesar Rp 100 ribu per hari.

Selesai melantunkan sebuah judul lagu, penonton selalu berteriak: Salman tambo...Salman tambo....Salman tambo... (Salman tambah - maksudnya Salman diminta melanjutkan nyanyiannya). Apabila Salman tidak melantunkan lagu sebagaimana harapan penonton, biasanya para undangan bubar dengan sendirinya. Inilah yang dikhawatirkan tuan rumah, sehingga kunci motornya sering disandera supaya Salman tidak bisa pulang.

Bagi pria lulusan SD itu, seperti dituturkannya saat latihan di Gang Amal Blang Kolak I Takengon, Kamis sore (29/1/2015), sebenarnya siap saja tampil dari pagi sampai tengah malam. Makin sering tampil diatas panggung tentu makin banyak saweran (uang) yang diberikan penonton. Hanya saja, dia tidak enak hati dengan vokalis yang lain. Seolah-olah, Salman mendominasi panggung untuk dirinya sendiri.

Bungsu dari enam bersaudara itu, mengaku sudah suka menyanyi sejak kecil. Hanya saja, saat itu dia merasa malu untuk menunjukkan kemampuannya mengolah vokal. Dia mulai berkenalan secara resmi dengan dunia tarik suara yang diiringi organ tunggal sejak tahun 2000. Dengan kemampuan vokalnya yang dahsyat, Salman pernah tampil sepanggung dengan Cut Niken KDI di Meulaboh, beberapa waktu lalu.

Pernah pada tahun 2002, dia ikut kakaknya bekerja pada sebuah restoran di Batam. Suatu sore, Salman diajak temannya ke sebuah cafe. Di sana, Salman dipaksa temannya untuk menyanyikan sebuah lagu. Berulangkali ditolaknya dengan alasan tidak bisa menyanyi. Sampai akhirnya, Salman tidak kuasa lagi menolak permintaan temannya, apalagi pembawa acara pun sudah memanggil namanya.

Diatas panggung cafe tersebut, pria berambut sebahu itu menyanyikan sebuah lagu Batak yang berjudul Inang. Usai menyelesaikan bait terakhir, tiba-tiba semua pengunjung cafe berdiri dan berlari ke arahnya. Salman sangat takut waktu itu. Dia berpikir lirik lagu yang dinyanyikannya salah sehingga membuat marah para pengunjung cafe.

Ternyata pengunjung cafe yang mayoritas berasal dari suku Batak itu memberinya saweran. Kedua kantong Salman penuh dengan uang. Dia benar-benar terharu waktu itu. Menyanyi di Batam itulah momen paling berkesan selama karir menyanyinya, kenang Salman.

Salman bukan hanya andal menyanyikan lagu-lagu daerah, dia juga cukup apik menyanyikan lagu-lagu nasional. Dalam sesi latihan Kamis sore itu, Salman membawakan beberapa lagu yang pernah dipopulerkan oleh Afgan, Erie Susan, Alda Risma, Ami Search dan Siti Nurhaliza.

Mendengar suara Salman tanpa melihat sosoknya, kita pasti menyimpulkan bahwa penyanyinya adalah seorang wanita. Pasalnya, suara merdu itu sama sekali tidak menggambarkan bahwa pelantunnya seorang pria. Inilah keistimewaan Salman yang belum  dimiliki oleh vokalis pria lainnya di Aceh Tengah.

Ditanya tentang rencananya untuk mencoba tampil di panggung Indonesian Idol atau kontes sejenis lainnya, bujangan itu mengaku sangat menginginkannya. Sayangnya, dengan penghasilan yang sangat kecil, tentu rencana itu ibarat pungguk merindukan bulan.

Masalahnya, dia merupakan satu-satunya tulang punggung keluarga. Honorarium tampil di panggung organ tunggal habis digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Sementara untuk mengikuti audisi Indonesian Idol atau KDI memerlukan biaya transportasi dan akomodasi yang lumayan banyak.

Dia sangat bahagia dan berterima kasih apabila ada pihak-pihak yang bersedia menjadi sponsornya. Dia memang sudah lama bercita-cita untuk bisa tampil dikancah musik nasional. Entahlah, katanya, barangkali jalan hidupnya sudah seperti itu.

Dia pasrah, dan akan terus bernyanyi sampai waktu menghentikannya. Salman yang mahir berbicara bahasa Inggris mengungkapkan sebuah kata-kata bijak: Life is like a piano, white and black. If God play it, all will be a beautiful melody.

Ini penampilan Salman dalam sesi latihan:

Ini penampilan Salman di panggung organ tunggal:

Ini penampilan Salman dalam sebuah albumnya:

Ini penampilan Salman dalam versi musik cadas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun