Kabupaten Situbondo di pesisir timur Pulau Jawa memiliki potensi alam dan budaya yang besar untuk dijadikan pusat ekonom kreatif yang berkembang pesat. Dengan mayoritas penduduknya bergantung pada sektor pertanian dan pariwisata , Situbondo memiliki peluang besar untuk memperkuat ekonominya melalui pengembangan kearifan lokal sebagai dasar baru dalam mempromosikan potensi daerah tersebut. Ekonom kreatif ini tidak hanya penting untuk meningkatkan perekonomian lokal tetapi juga untuk melestarikan dan menonjolkan warisan budaya masyarakat Situbondo agar semakin dikenal secara luas. Melaluikan kerjasama antara warga masyarakatnya sendiri dan pihak pemerintah beserta berbagai pihak terlibat lainnya di Situbondo dapat menciptakan ekonom peran kreatif yang bergantung pada kearifan lokal dengan tujuan menjadi solusi baru yang kreatif dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat secara berkesinambungan.
Ekonomika Kreatif dalam Pariwisata yang Didukung oleh Masyarakat
Salah satu contoh pengembangan ekonomi kreatif di Situbondo adalah penerapan model pariwisata berbasis masyarakat atau Community Based Tourism (CBT). Di Situbondo sudah terbukti sukses menerapkan model tersebut di beberapa destinasi wisata dengan melibatkan langsung partisipasi masyarakat lokal dalam pengelolaan dan pelestarian sumber daya wisata yang ada. Model CBT tidak hanya mengandalkan daya tarik alam tetapi juga menekankan pada pengalaman budaya yang otentik yang terbentuk melalui interaksi langsung dengan penduduk setempat (Aristo 2020).Di konsep ini diupayakan untuk membentuk pemahaman masyarakat dalam pengelolaan potensi lokal sebagai destinasi wisata yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomis tetapi juga menjaga kelestarian alam serta nilai-nilai budaya asli.
Salah satu contohnya adalah Pantai Pasir Putih yang tidak hanya menawarkan pemandangan yang indah tetapi juga memberikan kesempatan bagi para wisatawan untuk mempelajari tradisi masyarakat pesisir Sitobondo.Dengan memperkenalkan paket wisata berbasis budaya, seperti pelatihan menangkap ikan tradisional atau pengolahan hasil laut, masyarakat dapat berperan aktif dalam meningkatkan nilai tambah dari potensi lokal mereka
Memanfaatkan Kearifan Lokal untuk Menyemarakkan Kreativitas dan Menguatkan Identitas Budaya
Kemudian, kita melihat bagaimana tradisi pengolahan ikan asap di Desa Jangkar di Situbondo juga dapat membantu masyarakat setempat dalam mengembangkan ekonominya dengan cara yang unik dan kompetitif. Sejak tahun 1986, praktik ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari penduduk Desa Jangkar, dengan prosedur pengasinan menggunakan serabut kelapa sebagai bahan bakar, menciptakan rasa yang istimewa dan menarik bagi para wisatawan yang datang berkunjung (Junianingsih dkk., 2014).Di ranah ekonomis kreatif, produk-produ karya lokal seperti ikan asap tersebut dapat dihadirkan dalam kemasan yang lebih mutakhir dan dipromosikan ke pasar yang lebih luaskan dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi.
Selain itu,pengalaman lokal juga tercermin dari kerajinan tradisional yang diproduksi di desades Situbondo menggunakan bahan baku kayudan bambumeliki karakteristik unik dalam desain dan teknik pembuatannya yang masih mempertahankan metode tradisional.Menyatukan unsur tradisionaldengan inovasi modern,membuat produk-produkkerajinan ini memiliki potensi besar untuk merambah pasar global (Prasetyadan Rachmawati ,2022).
Memberikan dukungan kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah serta meningkatkan dayasaing produk lokal.
Di daerah Situbondo, kegiatan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang berfokus pada pengolahan produk lokal juga memegang peranan yang penting dalam kemajuan ekonomis sektor kreatif. Â Bantuan yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) meliputi pelatihan keterampilan usaha, penyediaan modal usaha, sertamenyusun strategi digital marketing akan sangat mendukung popularitas produk-produkkhas lokal dan memperkuat dayasaingnya di pasar yang lebih luastentunya. Sebagai contoh, produk makanan olahan khas Situbondo seperti keripik singkong dan camilan laut dapat dipromosikan tidak hanya di pasar domestik tetapi juga melalui media sosial dan platform e-commerce, sehingga jangkauannya semakin luas (Susanto & Ratnasari, 2021).
Sinergitas antara pemerintah dan lembaga pendidikan menjadi kunci utama dalam mendukung kemajuan sistem pendidikan.
Peran pemerintah dalam menjaga perkembangan ekonom kreatif di Situbondo sangatlah vital.Untuk mendukungnya,pemerintah daerah dapat memberikan infrastruktur yang memadai,menciptakan regulasi yang mendukung,dan memfasilitasi pengembangan ekonom kreatif.Salah satu bentuk dukungan yang bisa diberikan adalah menyediakan pelatihan keterampilan dan literasi digital,khususnya bagi generasi muda agar mereka dapat berinovasi dalam bidang ekonom kreativitas.
Selain itu,mengintegrasikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal dalam program pendidikan juga sangat penting.Anak-anak muda akan dapat lebih memahami serta menghargai warisan budaya mereka melalui pendidikan tersebut.Dengan keahlian yang dimiliki oleh mereka,mereka akan termotivasi untuk mencipta dan memberikan sumbangsih pada pertumbuhan ekonomik kreatif di wilayah tempat tinggal mereka sendiri (Rahmawati ,2019).
Mengembangkan Situbondo Menjadi Tujuan Pariwisata Budaya Dengan penyelenggaraan acara budaya, festival, dan pameran yang menampilkan produk lokal serta seni tradisional, Situbondo dapat menarik minat wisatawan domestik dan internasional. Contohnya adalah festival tari dan musik tradisional, serta pameran kuliner khas Situbondo yang dapat menjadi daya tarik tambahan bagi wisatawan yang datang.
Acara seperti ini juga bisa digunakan sebagai sarana promosi untuk menghadirkan budaya Situbondo kepada khalayak yang lebih luas dan pada saat yang sama meningkatkan pendapatan daerahnya. Pemerintah setempat bersama komunitas budaya dapat bekerja sama dalam menyelenggarakan acara-acara seperti ini secara teratur agar dapat menciptakan imej Situbondo sebagai tujuan wisata budaya yang istimewa dan otentik.
Kesimpulan
Pengembangan ekonom dan kreativitas di Situbondo bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus melestarikan kearifan lokal yang ada di daerah tersebut. Dengan memanfaatkan potensi dari budaya setempat serta mendukung pariwisata berbasis masyarakat dan menguatkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Situbondo memiliki kesempatan besar untuk menjadi contoh ekonom kreatif yang berakar pada nilai-nilai budaya daerahnya sendiri. Dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah daerahnya sendiri serta partisipasi aktif masyarakat dan lembaga pendidikan agar upaya pengembangan ekonom kreatif ini bisa terlaksana dengan sukses; hal ini akan menjadikan Situbondo sebagai destinasi wisata budaya yang kompetitif dan berkelanjutan di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H