Ketiga, mencoba menggunakan kata "SAYA" untuk berbicara kepada teman, meskipun kita sudah mempunyai hubungan emosional yang dekat pada teman kita.Â
Keempat, melatih bahasa tubuh dan nada bicara. Kita harus bisa memposisikan tubuh kita pada lawan bicara seperti berdiri tegak, menatap lawan bicara, lebih rileks atapun santai. Dan beribcara yang jelas agar lawan bicara dapat mengerti ataupun menangkap dengan baik dan benar.
Kelima, berusaha mendengarkan dan bertanya. Dalam konteks berkomunikasi kita harus berusaha mendengarkan lawan bicara, itu salah satu cara kita menghormati lawan bicara, dan sudah selayaknya kita harus bertanya jika kita kurang mengerti ataupun menangkap dalam is pesan yang di sampaikan oleh lawan bicara.Â
Keenam, win win solution. Ketika kita dalam sebuah permasalahan di lingkungan pertemanan alangkah baiknya diselesiakna dengan baik-baik dan ketika masalah tersebut disampaikan dengan baik pasti akan menemukan jalan keluarnya tanpa merugikan siapapun.
Maka dari itu, peran komunikasi asertif dalam lingkungan pertemanan sangat penting untuk meminimalisir sebuah konflik atau kesenjangan sosial dalam sebuah hubngan pertemanan itu.
Muhammad Syarifudin, Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Prof.Dr Hamka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H