Mohon tunggu...
Muhammad Syahril
Muhammad Syahril Mohon Tunggu... Atlet - Mahasiswa IAIN Samarinda

Menikmati hidup dengan mensyukuri apa yang sudah kau miliki

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Respons Tiga Agama terhadap Covid-19

3 April 2020   20:06 Diperbarui: 3 April 2020   20:12 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Wabah Covid-19 semakin lama membuat kepanikan di seluruh dunia. Bagaimana tidak membuat kepanikan, Virus yang pertama kali muncul di China tepatnya di kota Wuhan telah memakan banyak korban jiwa kurang lebih Satu Juta jiwa di 204 Negara seluruh dunia, tentu saja ini membuat kepanikan di seluruh dunia.

Virus yang sampai saat ini belum ditemukan penangkalnya telah merambah ke seluruh dunia. Mulai dari China, Singapura, Korea Selatan, Italia bahkan hampir seluruh penjuru dunia telah merasakan Wabah Covid-19 ini.

Akibat Virus ini selain banyaknya korban yang berjatuhan yang mana angka orang terinfeksi virus ini telah mencapai jutaan jiwa diseluruh dunia, juga membuat Ratusan jalur penerbangan di tutup serta ribuan kota diseluruh dunia terisolasi.

Bahkan kerajaan Arab Saudi sempat memberhentikan aktifitas Ibadah Haji dan Umroh dan mempulangkan ratusan Jemaah yang telah sampai di bandara Jeddah untuk kembali ke kampung halaman mereka masing-masing guna mencegah penyebaran Wabah Covid-19 di tanah suci ini.

Menyikapi penyebaran Wabah Covid-19 yang sangat cepat ini. Sebagai seorang Muslim hendaknya kita kembali kepada ajaran-ajaran agama kita. Dimana kita mengambil contoh umat islam terdahulu saat menghadapi Wabah pada masa itu.

Pada masa khalifah Umar bin Khattab pernah terjadi wabah yang penyebaran nya sangat cepat yang diberi nama Wabah Tha`un. pada masa itu khalifah umar bin khattab dalam perjalanan menuju Kota Syam tetapi di tengah perjalanan khalifah Umar bin Khattab mendapatkan kabar bahwa kota yang akan dituju oleh rombongan khalifah Umar bin Khattab sedang terjadi Wabah penyakit yang menular.

Setelah mendapatkan kabar tersebut Umar bin Khattab memutuskan berhenti di Saragh sebuah lembah tabuk dekat kota Syam, dan Khalifah Umar bin Khattab mengumpulkan para senior-senior yang saat itu ikut dalam perjalanan ke kota Syam.

Setelah mengumpulkan para senior Umar bin Khattab pun melakukan musyawarah tentang bagaimana mengatasi permasalahan ini, dan setelah melakukan musyawarah dengan para senior Khalifah Umar bin Khattab pun memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan ke kota Syam dan kembali ke Madinah.

Keputusan yang telah diambil Khalifah Umar bin Khattab ini persis dengan sabda Rasulullah Saw yang berbunyi  " Apabila kalian mendengar ada suatu Wabah di suatu daerah, maka janganlah kalian mendatanginnya.

Sebaliknya kalau Wabah tersebut berjangkit di suatu daerah sedangkan kalian berada disana, maka janganlah kalian keluar melarikan diri darinya''. Kisah Khalifah Umar bin Khattab bisa menjadi pedoman kita dalam menghadapi Wabah Covid-19 ini.

Adapun respon Umat Kristiani tentang Wabah Covid-19 ini, mereka pun mencoba mempelajari kembali bagaiamana umat kristiani terdahulu menghadapi Wabah Virus menular.

Dahulu pernah juga terjadi wabah semacam ini didalam sejarah umat kristiani. Wabah yang dahulu pernah terjadi pada masa kekaisaran Romawi yang diberi nama dengan Wabah Antonine atau lebih dikenal dengan Wabah Siprianus.

Namanya ini berasal dari seorang uskup yang menyampaikan tentang Wabah ini didalam khotbahnya. Diduga sebagai penyakit yang berhubungan dengan Ebola, Wabah Siprianus ini memicu Krisis Abad Ketiga di peradaban Romawi.

Dalam khutbahnya uskup Siprianus ini menyampaikan bahwa Umat Kristiani tidak perlu takut terhadap virus mematikan pada saat itu karena korban yang telah wafat karna virus mematikan akan ditempatkan disurga.

Khutbah uskup Siprianus ini membuat umat kristiani tenang, bahkan mereka membantu dengan sukarela dan memenuhi segala kebutuhan pasien yang terkena Wabah penyakit ini.

Dalam pandangan Ajaran Agama Buddha, Wabah Covid-19 ini diakibatkan karna perilaku buruk dengan mengkonsumsi hewan liar. Menurut umat Buddha Wabah Covid-19 ini merupakan energi negatif dari pembantaian hewan hewan liar secara terus menerus bisa mencapai titik kulminasi tertentu yang mengakibatkan munculnya penyakit baru ini. 

Menurut umat Buddha sebab mengapa zaman sekarang banyak muncul berbagai penyakit penyakit aneh dikarenakan munculnya kuman-kuman yang bermutasi dikarenakan mengkomsumsi hewan hewan liar.

Jadi kesimpulannya Wabah Covid-19 ini menyebar ke seluruh dunia dengan tidak memandang Agama. Banyak penduduk yang mayoritas muslim seperti Indonesia, Malaysia, Iran dan seterusnya, juga menyerang mayoritas Negara yang berpenduduk Kristiani seperti Italia, Amerika, Philipina dan tidak terkecuali Negara berpenduduk Buddha semacam Thailand atau Negara yang mayoritas berpenduduk Hindu seperti India juga diserbu dengan Wabah Covid-19 ini.

Sebagai seorang Muslim marilah kita berdoa kepada Allah agar supaya Ia senantiasa menjaga diri kita, keluarga kita, kerabat kita dan orang-orang yang kita sayangi dari terkena wabah virus ini.

Mari kita juga berdoa kepada Allah agar Ia senantiasa menjaga negeri kita dan juga negeri-negeri kaum muslimin lainnya dari wabah penyakit mematikan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun