Literatur: Penulis seperti Charles Dickens, George Eliot, dan Charlotte Brontë menggambarkan kesenjangan sosial dalam karya-karya mereka. Novel seperti Great Expectations dan Jane Eyre mencerminkan konflik antara idealisme dan kenyataan hidup pada masa itu.
Teater dan Seni: Seni dan hiburan berkembang pesat. Teater menjadi tempat di mana masyarakat kelas atas dan menengah bertemu untuk menikmati drama, opera, dan pertunjukan lainnya.
Pandangan Moral: Nilai-nilai moral yang ketat sering kali menghasilkan penghakiman sosial terhadap mereka yang melanggar norma, terutama dalam isu-isu seperti pernikahan, agama, dan peran gender.
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan
Periode Victoria juga menjadi saksi kemajuan luar biasa dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan. Beberapa perkembangan penting meliputi:
Penemuan dan Teori Baru: Charles Darwin mempublikasikan On the Origin of Species pada tahun 1859, yang memperkenalkan teori evolusi dan mengubah cara masyarakat memandang kehidupan.
Pendidikan Massal: Pendidikan menjadi lebih terjangkau dan meluas bagi masyarakat. Undang-Undang Pendidikan Dasar tahun 1870 memastikan bahwa semua anak memiliki akses ke pendidikan gratis.
Kemajuan Teknologi: Penemuan seperti telegraf, mesin uap, dan pencahayaan listrik membuka peluang baru dalam komunikasi dan produksi.
Peran Perempuan
Perempuan di Era Victoria menghadapi peran tradisional yang sangat kaku. Mereka diharapkan untuk fokus pada kehidupan rumah tangga, tetapi seiring waktu, peran ini mulai berubah:
Gerakan Feminisme Awal: Gerakan hak suara perempuan mulai muncul, meskipun masih menghadapi banyak hambatan.
Peran dalam Kelas Pekerja: Banyak perempuan dari kelas pekerja bekerja di pabrik atau sebagai pelayan rumah tangga, sering kali dalam kondisi yang berat.
Ikon Sosial: Sosok Ratu Victoria sendiri menjadi simbol stabilitas dan moralitas bagi rakyat Inggris.