Mohon tunggu...
Muhammad Syafiqulhaq
Muhammad Syafiqulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka olahraga dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Book

Era Victoria: Latar Belakang Sosial Masyarakat Inggris

20 Desember 2024   14:26 Diperbarui: 20 Desember 2024   13:43 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era Victoria, yang berlangsung selama masa pemerintahan Ratu Victoria (1837–1901), adalah salah satu era paling penting dalam sejarah Inggris. Ini adalah masa di mana transformasi besar dalam berbagai aspek kehidupan mulai terjadi – mulai dari perubahan sosial, ekonomi, budaya, hingga teknologi. Periode ini sering dilihat sebagai era keemasan Inggris, tetapi di balik kemegahannya terdapat banyak tantangan yang membentuk arah perkembangan negara tersebut.

Struktur Sosial Masyarakat
Pada masa ini, masyarakat Inggris dibagi dalam tiga kelas sosial utama: bangsawan, kelas menengah, dan kelas pekerja. Perbedaan antar kelas ini sangat mencolok:

Bangsawan: Kelompok ini terdiri dari pemilik tanah besar dan keluarga-keluarga aristokrat yang mendominasi politik dan ekonomi pada awal periode Victoria. Namun, seiring waktu, pengaruh mereka mulai berkurang karena naiknya kelas menengah.

Kelas Menengah: Inovasi dan industrialisasi melahirkan kelas menengah baru yang terdiri dari pedagang, profesional, dan pengusaha. Kelas ini menjadi tulang punggung ekonomi Inggris dan memengaruhi perkembangan masyarakat dengan ide-ide tentang kemajuan dan modernitas.

Kelas Pekerja: Mayoritas populasi Inggris termasuk dalam kelas pekerja yang hidup dalam kondisi sangat sulit. Banyak dari mereka bekerja di pabrik, tambang, atau bidang pertanian dengan upah rendah dan kondisi kerja yang buruk. Kemiskinan, perumahan tidak layak, serta minimnya akses ke pendidikan menjadi masalah utama kelas ini.

Urbanisasi dan Revolusi Industri
Revolusi Industri, yang dimulai pada akhir abad ke-18, mencapai puncaknya selama Era Victoria. Kota-kota seperti London, Manchester, dan Birmingham berkembang menjadi pusat industri global. Namun, urbanisasi cepat ini membawa sejumlah masalah:

Kemiskinan Perkotaan: Banyak pekerja yang tinggal di daerah kumuh dengan fasilitas sanitasi yang buruk.

Eksploitasi Pekerja: Kondisi kerja di pabrik sering kali berbahaya. Jam kerja panjang, rendahnya upah, dan minimnya perlindungan hukum membuat kehidupan pekerja sangat sulit.

Pekerja Anak: Anak-anak sering digunakan sebagai tenaga kerja karena mereka lebih mudah dikendalikan dan dibayar lebih murah. Hal ini menimbulkan kritik dari berbagai kalangan dan mendorong munculnya undang-undang perburuhan seperti Factory Acts.

Meskipun demikian, industrialisasi membawa banyak kemajuan. Penemuan seperti kereta api dan kapal uap membuka jalur perdagangan baru dan memungkinkan mobilitas penduduk yang lebih luas.

Budaya, Moralitas, dan Sastra
Masyarakat Victoria dikenal dengan pandangan moralnya yang konservatif dan nilai-nilai keluarga yang kuat. Pandangan ini tercermin dalam budaya dan sastra:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun