Mohon tunggu...
Muhammad Surya Bhaskara
Muhammad Surya Bhaskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pertahanan

Saya adalah masyarakat yang hidup di perbatasan negara Indonesia yang memiliki impian dan harapan yang tinggi untuk kemajuan. Saya pernah bersekolah 3 S ( SD, SMP, SMA ) di Natuna lalu melanjutkan kuliah di perguruan tinggi tercintaa Institut Pemerintahan dalam Negeri ( IPDN ), kemudian tidak lama melanjutkan ke jenjang Magister Pertahanan prodi Peace and Conflict Resolution di Unhan RI. Tulisan saya ini sebagai bentuk penyaluran pemikiran saya dan tentunya sebagai sarana belajar saya dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menjaga Api Semangat Ramadhan: Memelihara Kebiasaan Baik Sepanjang Tahun

8 April 2024   03:53 Diperbarui: 8 April 2024   03:58 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadan, bulan suci yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia, telah usai. Bulan yang penuh dengan ibadah, kebaikan, dan ini meninggalkan kesan mendalam di hati banyak orang. Namun, pertanyaan besar yang muncul setelah Ramadan berakhir adalah, bagaimana kita dapat mempertahankan kebiasaan baik yang telah kita bangun selama bulan suci ini?

James Clear, dalam bukunya "Atomic Habits", mengajarkan kita bahwa perubahan kecil dapat menghasilkan hasil yang besar jika diterapkan secara konsisten. Pendekatan ini dapat menjadi kunci untuk mempertahankan kebiasaan baik Ramadan sepanjang tahun.

1. Mulai dengan Perubahan Kecil

Salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan adalah berusaha mengubah terlalu banyak hal sekaligus. Setelah Ramadan, alih-alih mencoba mempertahankan semua kebiasaan baik sekaligus, pilih satu atau dua kebiasaan yang paling berarti bagi Anda. Misalnya, jika Anda terbiasa bangun untuk sahur dan shalat subuh berjamaah di masjid selama Ramadan, coba terapkan kebiasaan ini setidaknya sekali atau dua kali seminggu setelah Ramadan. Perubahan kecil yang konsisten lebih baik daripada perubahan besar yang tidak bertahan lama.

2. Jadikan Kebiasaan Menyenangkan

Salah satu alasan mengapa kita menikmati Ramadan adalah karena bulan ini penuh dengan kegiatan yang memperkaya jiwa. Untuk mempertahankan kebiasaan baik, penting untuk menemukan cara agar kebiasaan tersebut tetap menyenangkan. Misalnya, jika Anda ingin terus mengaji setelah Ramadan, coba temukan grup pengajian atau kelas online yang menawarkan pembelajaran yang menarik dan interaktif. Dengan cara ini, Anda akan lebih termotivasi untuk melanjutkan kebiasaan tersebut.

3. Perkuat Kebiasaan dengan Lingkungan yang Mendukung

Lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap perilaku kita. Ciptakan lingkungan yang mendukung kebiasaan baik Anda. Misalnya, jika Anda ingin terus beribadah di masjid, carilah teman atau anggota keluarga yang juga ingin mempertahankan kebiasaan ini. Dengan memiliki teman yang berbagi tujuan yang sama, Anda akan merasa lebih bertanggung jawab dan termotivasi.

4. Lakukan Pencatatan dan Pantau Kemajuan

Salah satu cara terbaik untuk mempertahankan motivasi adalah dengan melacak kemajuan Anda. Buatlah sistem pencatatan sederhana, seperti kalender atau aplikasi pelacak kebiasaan, untuk mencatat setiap kali Anda berhasil melakukan kebiasaan yang ingin dipertahankan. Melihat kemajuan Anda secara visual dapat memberikan rasa pencapaian dan mendorong Anda untuk terus bergerak maju.

5. Jadikan Kebiasaan sebagai Bagian dari Identitas Anda

Pendekatan terakhir dari Atomic Habits adalah mengintegrasikan kebiasaan baru ke dalam identitas Anda. Alih-alih berpikir "Saya ingin mengaji setiap hari," pikirkan "Saya adalah orang yang mengaji setiap hari." Dengan mengadopsi identitas baru ini, kebiasaan baik akan menjadi bagian alami dari diri Anda, bukan hanya tugas yang harus dilakukan.

Menerapkan Kebiasaan Baik di Kehidupan Sehari-hari

Setelah Ramadan, kita sering kembali ke rutinitas sehari-hari yang sibuk. Namun, dengan menerapkan prinsip-prinsip Atomic Habits, kita dapat memastikan bahwa kebiasaan baik yang kita kembangkan selama bulan suci dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari kehidupan kita.

- Bangun Pagi: Meskipun tidak perlu bangun untuk sahur, cobalah untuk tetap bangun lebih awal dan gunakan waktu tambahan tersebut untuk beribadah atau merenung.
- Shalat Berjamaah: Jika mungkin, teruskan kebiasaan shalat berjamaah di masjid, terutama untuk shalat subuh dan isya.
- Mengaji: Tetapkan waktu khusus setiap hari untuk membaca dan mempelajari Al-Qur'an, meskipun hanya beberapa ayat.
- Sedekah: Jangan biarkan akhir Ramadan menjadi akhir dari kegiatan bersedekah. Teruslah mencari kesempatan untuk berbagi dengan yang membutuhkan.

Kesimpulan

Ramadan mungkin telah berakhir, tetapi semangat dan pelajaran yang diperoleh selama bulan suci ini dapat terus hidup dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan menerapkan pendekatan Atomic Habits, kita dapat mempertahankan kebiasaan baik yang telah kita kembangkan dan terus tumbuh secara spiritual sepanjang tahun. Mari kita jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk menjadi versi terbaik dari diri kita, sebagaimana yang telah kita lakukan selama Ramadan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun