5. Jadikan Kebiasaan sebagai Bagian dari Identitas Anda
Pendekatan terakhir dari Atomic Habits adalah mengintegrasikan kebiasaan baru ke dalam identitas Anda. Alih-alih berpikir "Saya ingin mengaji setiap hari," pikirkan "Saya adalah orang yang mengaji setiap hari." Dengan mengadopsi identitas baru ini, kebiasaan baik akan menjadi bagian alami dari diri Anda, bukan hanya tugas yang harus dilakukan.
Menerapkan Kebiasaan Baik di Kehidupan Sehari-hari
Setelah Ramadan, kita sering kembali ke rutinitas sehari-hari yang sibuk. Namun, dengan menerapkan prinsip-prinsip Atomic Habits, kita dapat memastikan bahwa kebiasaan baik yang kita kembangkan selama bulan suci dapat terus berlanjut dan menjadi bagian dari kehidupan kita.
- Bangun Pagi: Meskipun tidak perlu bangun untuk sahur, cobalah untuk tetap bangun lebih awal dan gunakan waktu tambahan tersebut untuk beribadah atau merenung.
- Shalat Berjamaah: Jika mungkin, teruskan kebiasaan shalat berjamaah di masjid, terutama untuk shalat subuh dan isya.
- Mengaji: Tetapkan waktu khusus setiap hari untuk membaca dan mempelajari Al-Qur'an, meskipun hanya beberapa ayat.
- Sedekah: Jangan biarkan akhir Ramadan menjadi akhir dari kegiatan bersedekah. Teruslah mencari kesempatan untuk berbagi dengan yang membutuhkan.
Kesimpulan
Ramadan mungkin telah berakhir, tetapi semangat dan pelajaran yang diperoleh selama bulan suci ini dapat terus hidup dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan menerapkan pendekatan Atomic Habits, kita dapat mempertahankan kebiasaan baik yang telah kita kembangkan dan terus tumbuh secara spiritual sepanjang tahun. Mari kita jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk menjadi versi terbaik dari diri kita, sebagaimana yang telah kita lakukan selama Ramadan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H