Mohon tunggu...
Muhammad Surya Bhaskara
Muhammad Surya Bhaskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pertahanan

Saya adalah masyarakat yang hidup di perbatasan negara Indonesia yang memiliki impian dan harapan yang tinggi untuk kemajuan. Saya pernah bersekolah 3 S ( SD, SMP, SMA ) di Natuna lalu melanjutkan kuliah di perguruan tinggi tercintaa Institut Pemerintahan dalam Negeri ( IPDN ), kemudian tidak lama melanjutkan ke jenjang Magister Pertahanan prodi Peace and Conflict Resolution di Unhan RI. Tulisan saya ini sebagai bentuk penyaluran pemikiran saya dan tentunya sebagai sarana belajar saya dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Rahasia Doa di Malam Lailatul Qadar: Kisah Seorang Pencari Mimpi

7 April 2024   06:09 Diperbarui: 7 April 2024   06:16 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Ramadhan membawa harapan baru dalam hidup saya. Malam Lailatul Qadar, yang dianggap sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan, menjadi titik balik dalam perjuangan saya. Saya memanfaatkan malam ini untuk berdoa dengan sepenuh hati, memohon kepada Allah agar cita-cita saya dapat terwujud. Saya percaya bahwa pada malam ini, doa-doa kita memiliki kekuatan yang luar biasa untuk mencapai apa yang kita inginkan.

Keajaiban yang Terjadi

Melalui doa dan usaha yang tak kenal lelah, saya mulai melihat keajaiban terjadi dalam hidup saya. Dari seorang siswa biasa, saya berhasil meraih prestasi yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Saya berhasil menjadi juara 1 dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang komputer tingkat kabupaten, sebuah pencapaian yang luar biasa bagi saya. Keberhasilan ini membuka mata saya bahwa tidak ada yang mustahil jika kita berusaha dan berdoa dengan sungguh-sungguh.

Menghadapi Tantangan Baru

Setelah keberhasilan di OSN, saya dihadapkan pada tantangan baru, yaitu mendaftar di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Persaingan yang ketat dan tingginya persyaratan membuat saya merasa ragu. Namun, saya ingat kembali pada prinsip yang telah saya pegang teguh, yaitu berdoa dan berusaha semaksimal mungkin. Saya menerapkan pola yang sama seperti saat saya berjuang di OSN, yaitu beribadah dan berdoa di sepertiga malam pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan, terutama pada malam-malam ganjil.

Perjuangan Menuju IPDN

Proses seleksi IPDN adalah salah satu momen paling menegangkan dalam hidup saya. Saya harus bersaing dengan ribuan kandidat lainnya dari seluruh Indonesia. Namun, saya tidak membiarkan rasa takut dan keraguan menguasai diri saya. Saya terus berdoa dan mempersiapkan diri sebaik mungkin, percaya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untuk saya.

Ketika pengumuman hasil seleksi tiba, saya merasakan campuran antara ketegangan dan harapan. Nama saya tidak muncul di daftar awal, dan untuk sesaat, saya merasa kecewa. Namun, tak lama kemudian, seorang teman mengabarkan bahwa saya berada di posisi kedua. Perasaan lega dan kebahagiaan menyelimuti diri saya. Saya tidak percaya bahwa mimpi saya untuk belajar di IPDN akhirnya menjadi kenyataan.

Refleksi dan Syukur

Kisah perjuangan saya menuju IPDN adalah bukti bahwa doa dan usaha keras dapat mengubah mimpi yang tampaknya mustahil menjadi kenyataan. Malam Lailatul Qadar telah memberikan saya kekuatan untuk terus berjuang dan percaya pada keajaiban. Saya bersyukur kepada Allah atas semua berkah dan pelajaran hidup yang telah Dia berikan kepada saya.

Pesan untuk Para Pencari Mimpi

Saya ingin menyampaikan pesan kepada semua orang yang sedang berjuang untuk mewujudkan mimpi-mereka. Jangan pernah menyerah, teruslah berdoa dan berusaha. Gunakan momen-momen spesial seperti malam Lailatul Qadar untuk memperkuat doa dan niat Anda. Ingatlah bahwa Allah selalu mendengarkan doa hamba-Nya, dan dengan keimanan yang kuat, tidak ada yang mustahil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun