Mohon tunggu...
Muhammad Surya Bhaskara
Muhammad Surya Bhaskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pertahanan

Saya adalah masyarakat yang hidup di perbatasan negara Indonesia yang memiliki impian dan harapan yang tinggi untuk kemajuan. Saya pernah bersekolah 3 S ( SD, SMP, SMA ) di Natuna lalu melanjutkan kuliah di perguruan tinggi tercintaa Institut Pemerintahan dalam Negeri ( IPDN ), kemudian tidak lama melanjutkan ke jenjang Magister Pertahanan prodi Peace and Conflict Resolution di Unhan RI. Tulisan saya ini sebagai bentuk penyaluran pemikiran saya dan tentunya sebagai sarana belajar saya dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memadamkan Api Konflik: Teori Dr Ichsan Malik

2 April 2024   21:17 Diperbarui: 2 April 2024   21:36 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Generate by Artificial Intelligent

Penyelesaian konflik ini memerlukan keterlibatan berbagai pihak:

1. Pemerintah Daerah: Berperan sebagai mediator antara warga dan perusahaan, memastikan bahwa semua pihak didengar dan keputusan diambil berdasarkan kesepakatan bersama.
2. Perusahaan Tambang: Harus terbuka dalam berkomunikasi dengan warga dan menyediakan informasi yang akurat tentang dampak lingkungan dan manfaat ekonomi dari proyek tambang.
3. Warga Setempat: Melakukan dialog dengan perusahaan dan pemerintah untuk menyampaikan kekhawatiran mereka dan mencari solusi bersama.
4. Organisasi Lingkungan Hidup: Memberikan dukungan teknis dan advokasi untuk warga setempat, membantu mereka memahami dampak lingkungan dari kegiatan tambang.

Pencegahan Konflik

Untuk mencegah konflik serupa di masa depan:

1. Regulasi yang Kuat: Pemerintah harus menetapkan regulasi yang jelas mengenai kegiatan pertambangan, termasuk perlindungan lingkungan dan hak-hak masyarakat setempat.
2. Partisipasi Masyarakat: Warga setempat harus dilibatkan dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait proyek yang berdampak pada lingkungan mereka.
3. Transparansi: Perusahaan tambang harus transparan dalam operasinya, termasuk dampak lingkungan dan rencana mitigasi.

Konflik antara warga dan perusahaan tambang merupakan contoh dari konflik lingkungan yang memerlukan pendekatan yang komprehensif dalam penyelesaiannya. Keterlibatan semua pihak, regulasi yang kuat, partisipasi masyarakat, dan transparansi adalah kunci untuk mencegah dan menyelesaikan konflik ini secara efektif.

Kesimpulan

Konflik dapat diibaratkan sebagai kebakaran yang memerlukan respons cepat dan koordinasi antar pemangku kepentingan. Melalui pendekatan yang menyeluruh dan proaktif, serta penerapan produk hukum yang tepat, kita dapat mencegah dan menyelesaikan konflik secara efektif.

Referensi :

Malik, Ichsan 2017. Resolusi Konflik Jembatan Perdamaian. Jakarta: Kompas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun