Mohon tunggu...
Muhammad Surya Bhaskara
Muhammad Surya Bhaskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pertahanan

Saya adalah masyarakat yang hidup di perbatasan negara Indonesia yang memiliki impian dan harapan yang tinggi untuk kemajuan. Saya pernah bersekolah 3 S ( SD, SMP, SMA ) di Natuna lalu melanjutkan kuliah di perguruan tinggi tercintaa Institut Pemerintahan dalam Negeri ( IPDN ), kemudian tidak lama melanjutkan ke jenjang Magister Pertahanan prodi Peace and Conflict Resolution di Unhan RI. Tulisan saya ini sebagai bentuk penyaluran pemikiran saya dan tentunya sebagai sarana belajar saya dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Transformasi Pertahanan Indonesia dalam Penanganan Kejahatan Cyber

1 April 2024   07:00 Diperbarui: 1 April 2024   07:29 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital ini, kejahatan cyber bukan lagi ancaman yang bisa dianggap remeh. Dengan kemajuan teknologi, para pelaku kejahatan cyber semakin canggih dalam menjalankan aksinya, meninggalkan jejak-jejak digital yang sulit terlacak. masa pandemi lalu adalah puncaknya yang mana hacker yang terus mencoba menyerobot masuk ke keamanan sistem di perusahaan, karena tingginya penggunaan internet di mana hampir semua orang bekerja dari rumah. 

Dikutip dari BSSN, serangan paling banyak diterima di bulan Maret 2020, hingga mencapai 22 serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi COVID-19, serangan tersebut dengan berbagai jenis serangan diantaranya Trojan HawkEye Reborn, Blackwater malware, BlackNET RAT, DanaBot Banking Trojan, Spynote RAT, ransomware Netwalker, Cerberus Banking Trojan, malware Ursnif, Adobot Spyware, Trojan Downloader Metasploit, Projectspy Spyware, Anubis Banking Trojan, Adware, Hidden Ad (Android), AhMyth Spyware, Metasploit, Xerxes Bot, dan Covid19 Tracker Apps. ( Budi, Eko 2021 ). Indonesia, sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan digital yang pesat, tentu tidak luput dari incaran para cyber criminal. Namun, bagaimana sistem pertahanan Indonesia menanggapi serangan cyber ini?

Peningkatan Kapasitas Cyber Defense

Dalam upaya menghadapi ancaman kejahatan cyber yang semakin kompleks, Indonesia telah mengambil langkah strategis dengan meningkatkan kapasitas cyber defense. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap perkembangan teknologi yang pesat dan ancaman keamanan siber yang terus berkembang.

Salah satu bentuk nyata dari peningkatan kapasitas cyber defense adalah pembentukan Indonesian Cyber Security Incident Response Team (ID-CSIRT). ID-CSIRT merupakan tim khusus yang bertugas untuk memantau, menganalisis, dan merespons setiap ancaman cyber yang terjadi. 

Dengan adanya ID-CSIRT, Indonesia memiliki tim yang siap bertindak cepat dan efektif dalam menghadapi serangan cyber. kemudian melalui Peningkatan kapasitas cyber defense juga meliputi pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang keamanan siber. 

Melalui program pelatihan yang intensif, para ahli keamanan siber Indonesia dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan terkini untuk menghadapi berbagai jenis serangan cyber. 

Pengembangan SDM ini tidak hanya terbatas pada aspek teknis, tetapi juga mencakup pemahaman tentang aspek hukum dan etika dalam dunia cyber. kemudian sebagai upaya peningkatan SDM melalui lembaga pendidikan yang mencetak generasi bangsa, Negara menghadirkan fakultas Teknik militer dan prodi rekayasa pertahanan siber di Universitas Pertahanan RI di bawah binaan Kementerian Pertahanan. hal ini bentuk tindak serius negara terhadap peningkatan kapasitas pertahanan siber.

Peningkatan kapasitas cyber defense juga didukung oleh investasi dalam teknologi keamanan yang canggih. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran yang cukup untuk pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak keamanan siber terbaru. Teknologi seperti firewall canggih, sistem deteksi intrusi, dan alat analisis forensik digital menjadi bagian penting dari infrastruktur keamanan siber Indonesia.

Selain itu, peningkatan kapasitas cyber defense juga melibatkan kerjasama dengan sektor swasta, khususnya perusahaan teknologi dan keamanan siber. Kolaborasi ini memungkinkan pertukaran pengetahuan dan teknologi antara pemerintah dan sektor swasta, yang berperan penting dalam memperkuat sistem keamanan siber nasional.

Baca juga: BSSN gaet swasta jalin kemitraan perangi kejahatan siber di Indonesia

Partisipasi dalam Forum Internasional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun