Bagaimana mengajukan pertanyaan yang bagusÂ
pada kahir abad ke - 19, percakapan ringan (atau "small talk" dalam bahasa inggris modern-lihat "obrolan ringan", ) sangat penting bagi suksesnya suatu malam. atau ucapan yang benar tanpa harus berpikir terlalu keras, bukan pula untuk membuat lawan bicara tertawa lantaran komentar yang memikat dan cerdas. alih-alih begitu, teman ideal dalam jamuan makan malam adalah orang yang menguasai seni mengajukan pertanyaan. penjelasannya cukup sederhana dan realistis, dan bisa diringkas dalam satu prinsip ini: kita tidak mengapresiasi mereka yang brilian, melainkan mereka yang membuat kita merasa brilian.
meskipun begitu, sulit rasanya untuk mengajukan pertanyaan yang tepat pada situasi yang tepat. selembar kertas jiplakan beredar dengan cepat di salon- salon di eropa. isinya adalah beberapa pertanyaan yang sepertinya lugu, tetapi menelanjangi diri kita. misalnya: " anda ingin menjadi orang seperti apa?"Â
"Bagaimana anda ingin meninggalkan dunia ini?" dan "karakter apa yang paling anda hargai?" penulis kuesioner ini masih tidak diketahui hingga kini. pada tahun 1885, marcel proust ( yang ketika itu baru berusia tiga belas tahun) menjawab kuesioner itu dalam pesta ulang tahun temannya, Antoinette Faure.Â
Pada tahun 1924, Putra Faure mempublikasi jawaban jawaban Proust. Sejak saat itu, rangkaian pertanyaan tersebut dikenal sebagai "Kuesioner Proust". Fakta bahwa sebenarnya bukan Proust-lah penemuannya, melainkan ia hanya mengisinya berbicara mewakili persona prinsip diatas.
pertanyaan Proust memiliki tiga sifat utama:
1. Pertanyaan itu bersifat terbuka dan tidak bisa dijawab dengan ya atau tidak
2. pertanyaan itu tidak membutuhkan pengetahuan dengan kata lain tidak ada jawaban yang benar atau salah, hanya jawaban yang jujur.
3. pertanyaan itu berpusat pada lawan bicara anda, alih-alih diri anda.
Dalam konteks lingkungan kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS), mengajukan pertanyaan yang baik dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik dengan rekan kerja, meningkatkan kerjasama tim, dan membantu dalam pengembangan profesional. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang mengikuti prinsip-prinsip dari pertanyaan Proust yang dapat digunakan dalam lingkungan kerja PNS:
1. Pertanyaan Terbuka:
  - "Apa aspek pekerjaan Anda yang paling Anda nikmati dan mengapa?"
  - "Bagaimana Anda mengatasi tantangan terbesar dalam proyek terakhir Anda?"
  - "Apa yang Anda harapkan untuk dicapai dalam karier Anda selama lima tahun ke depan?"
2. Pertanyaan yang Tidak Membutuhkan Pengetahuan Khusus
  - "Apa yang membuat Anda termotivasi untuk datang bekerja setiap hari?"
  - "Bagaimana Anda menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi Anda?"
  - "Apa yang Anda lakukan untuk mengembangkan diri secara profesional?"
3. Pertanyaan yang Berpusat pada Lawan Bicara:
  - "Menurut Anda, apa kualitas terpenting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam lingkungan kerja kita?"
  - "Bagaimana Anda berkontribusi terhadap tim kita dan apa yang Anda anggap sebagai kekuatan utama Anda?"
  - "Apa pengalaman kerja Anda yang paling berkesan dan mengapa?"
Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti ini, Anda dapat menunjukkan minat yang tulus terhadap rekan kerja Anda, mendapatkan wawasan baru, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih kolaboratif dan positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H