Anak merupakan generasi penerus bangsa yang eksistensinya serta pertumbuhannya harus dijaga secara intensif untuk masa depan Indonesia yang lebih berkualitas. Maka dari itu, penting kiranya seluruh masyarakat bersama pemerintah mempersiapkannya dengan kepastian asupan gizi dan nutrisi yang tercukupi sejak dini untuk menghindari adanya gizi buruk atau stunting. Stunting merupakan permasalahan umum yang kerap terjadi khususnya di wilayah pedesaan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dan nutrisi yang memadai pada masa pertumbuhan anak serta rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kecukupan gizi anak sejak dini. Selain itu, juga terdapat Ibu Hamil yang mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronik) yang menyebabkan kelahiran anak secara tidak normal serta terindikasi mengalami stunting.
Pada tanggal 18 Juli 2023, Mahasiswa KKN UMD 108 turut berpartisipasi dalam kegiatan 'Rembuk Stunting' bersama dengan pihak tenaga kesehatan daerah Widoropayung dan kecamatan Besuki dengan tujuan mengatasi permasalahan stunting di Desa Jetis. "Desa Jetis memiliki peningkatan angka stunting tertinggi kedua setelah wilayah pesisir, yaitu sebesar 3,24% pada tahun 2023," ucap ahli gizi kecamatan Besuki dalam kegiatan tersebut. Hal ini menjadi prioritas masalah yang harus segera diselesaikan mengingat Desa Jetis memiliki kondisi wilayah yang subur dan menghasilkan komoditas unggulan, seperti jagung dan tahu yang merupakan penghasil terbesar di Besuki.
Oleh karenanya, mahasiswa KKN Universitas Jember siap hadir untuk memberikan inovasi produk PMT Lokal (Pemberian Makanan Tambahan) sebagai stimulasi untuk anak-anak terindikasi stunting dan ibu hamil yang mengalami KEK (Kekurangan Energi Kronis) sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Surya Akbar selaku koordinator kelompok 108 KKN UMD "Kami selaku mahasiswa KKN UMD akan berusaha memberikan inovasi sesuai dengan apa yang kita miliki agar PMT yang telah diberikan kepada balita maupun Ibu hamil benar-benar digemari dan bisa menjadi stimulasi gizi bagi mereka" ucap Koordinator Kelompok 108 KKN UMD. Mereka memanfaatkan komoditas lokal untuk menciptakan produk PMT lokal yang lebih fleksibel dan mudah didapatkan oleh masyarakat sekitar, tepatnya olahan berbahan dasar Tahu, jagung serta komoditas lainnya menjadi produk inovasi yang lebih digemari balita, selain dapat melengkapi asupan gizi, nutrisi dan protein juga memiliki rasa yang enak dan bentuk yang unik, Â sehingga dapat dikembangkan secara berkelanjutan oleh sasaran uatama yaitu keluarga dengan indikasi stunting dan ibu hamil KEK.
Dalam hal ini, telah disepakati bahwa program kerja edukasi pengolahan PMT serta stimulasi rutinan Produk PMT melalui kolaborasi dengan pihak gizi kecamatan Besuki akan direalisasikan sejak bulan Agustus secara berkelanjutan sampai dengan berakhirnya proses kegiatan KKN. Semoga upaya ini dapat menanggulangi masalah stunting dan kekurangan energi kronik pada ibu hamil, serta memberikan harapan bagi pertumbuhan dan kesehatan generasi penerus bangsa. Dengan kolaborasi dan komitmen yang kuat, diharapkan masa depan Indonesia akan menjadi lebih cerah dan berkualitas.