Seperti yang kita ketahui tiga tahun terakhir telah terjadi pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Penyebarannya yang cepat membuat pemegang kebijakan di seluruh dunia, memberlakukan kebijakan-kebijakan baru dalam merespon penularan virus Covid-19 yang membatasi mobilitas manusia pada berbagai bidang, salah satunya pendidikan formal.
Penyesuaian peraturan ini juga dilaksanakan di Indonesia, dengan perubahan kebijakan yang dinamis atau kondisional terbentuklah suatu kebiasan baru yang dikenal dengan istilah “New normal”. Namun penurunan tingkat penularan atau jumlah orang yang terjangkit Covid-19 pada beberapa bulan terakhir di Indonesia maupun banyak negara di dunia, memberikan peluang untuk membuka kembali sektor-sektor yang terdampak akibat pandemi, diantaranya adalah pendidikan formal.
Seperti yang Kemendikbud ungkapkan dalam Surat Edaran Mendikbudristek dengan dasar Keputusan Bersama Kementerian Pendidikan, Kebudaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kementerian Agama, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Kesehatan Nomor 06/KB/2021, No 1347, No. HK.08/MENKES/6678/2021, No. 443-5847 tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 yang memberikan pelaksanaan pendidikan secara luring dengan disertai penerapan protokol kesehaatan dan menyesuaikan dengan kondisi wilayah.
Surat edaran yang disebutkan sebelumnya, berdampak terhadap perubahan kebijakan instansi pendidikan untuk metode pembelajaran yang berangsur-angsur dilaksanakan secara luring, tak terkecuali Universitas Airlangga bersama dengan surat keputusan dari rektor yang membuka kembali pelaksanaan kuliah secara luring, dimulai pada minggu ke 3 semester genap 2022.
Seperti yang terdapat dalam surat edaran, bahwa pelaksanaan perkuliahan luring harus dilaksanakan dengan prokes teruntuk seluruh pelaksanaan pembelajaran dan instansi, karena itu kami selaku mahasiswa Universitas Airlangga semester 2 membentuk sebuah Tim untuk melakukan suatu penelitian kecil dalam upaya mengetahui tingkat penerapan prokes ketika pembelajaran luring terhadap mahasiswa Universitas Airlangga.
Penelitian yang dilakukan mayoritas dari mahasiswa baru Angkatan 2021 Universitas Airlangga, hal ini dikarenakan pihak universitas memberlakukan wajib kuliah luring pada mata kuliah wajib umum, sehingga mahasiswa harus datang secara langsung ke kampus. Selain itu, kebijakan pada masing-masing fakultas serta departemen program studi yang beberapa diantaranya telah menerapkan metode perkuliahan secara luring.
Pemberlakuan perkuliahan luring memang belum lama, tetapi sudah mulai sering dilaksanakaan, sehingga mahasiswa banyak melakukan kegiatan di area kampus. Pasalnya, dengan pelaksanaan perkuliahan luring, interaksi antara mahasiswa dan dosen bisa lebih optimal.
Dari total 100 responden, sebanyak 38 responden menyatakan bahwa mereka memberlakukan protokol jaga jarak, 24 responden dantaranya sangat kurang dalam menerapkan protokol jaga jarak. 26 responden menerapkan jaga jarak dengan baik dan 12 responden menerapkan protokol jaga jarak dengan sangat baik. Adapun protokol lain terkait dengan kehigienisan dan kebersihan seperti mencuci tangan, sedia hand sanitizer dan menerapkan etika bersin/batuk.
Dari total 100 responden, berikut adalah lampiran responden yang telah menjawab survey perihal protokol kesehatan seperti menjaga jarak dan memperhatikan kebersihan:
