Oleh:
Muhammad sulthon maulana ilham
Mahasiswa program studi pendidikan agama islam institut islam nahdatul ulama Temanggung
PENDAHULUAN
Pondok pesantren dan sekolah formal merupakan dua lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan intelektualitas generasi muda di Indonesia. Pondok pesantren, dengan pendekatan pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai agama, telah menjadi tempat yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi juga membangun akhlak dan kepribadian santri. Di sisi lain, sekolah formal menawarkan kurikulum akademis yang lebih umum, mempersiapkan siswa untuk tantangan dunia modern dan kebutuhan pasar kerja.Â
Kedua lembaga ini memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing, menciptakan keragaman dalam pendidikan di Indonesia. Dengan meningkatnya perhatian terhadap kualitas pendidikan, penting untuk memahami peran masing-masing dalam membentuk masyarakat yang berpengetahuan dan berakhlak. Atikel ini akan membahas tentang perbaduan atara sebuah pondok dan sekolahan yang bernaungan didalam satu yayasan yang bertujuan menciptakan generasi berpendidikan yang beraklakul karimah dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam pelaksaanya.
Dalam hal ini penulis berkesmpatan untuk meneliti tentang lembaga pendidikan MA D-baito sunan Plumbon dan pondok pesantren Sunan Plumbon Krajan, Tembarak, Kab. Temanggung yang berada di dalam satu yayasan bernama suryany.
PEMBAHASAN
MA D-Baito Sunan Plumbon merupakan lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Sunan Plumbon yang didirikan oleh KH. Muhammad Abdul Chakim Cholil S.Ag. MA D-Baito Sunan Plumbon dirikan pada tahun 2009 dengan jumlah murid di tahun pertama ada 15 siswa, yang awal mulanya MA D-Baito Sunan Plumbon bernama SMK D-Baito Sunan Plumbon akan tetapi hanya berlangsung satu tahun dan pada tahun 2010 bertransformasi kembali menjadi MA D-Baito Sunan Plumbon.
MA D-Baito Sunan Plumbon didirikan karena desakan dari masyarakat yang menginginkan anak-anaknya dapat belajar ilmu agama atau dalam istilah lain yaitu nyantri sambil belajar ilmu pendidikan formal dibangku madrasah, maka pada tahun 2009 berdirilah lembaga pendidikan formal yang berada di bawah naungan Yayasan Suryany dengan basis pesantren. Seiring dengan berdirinya MA D-Baito Sunan Plumbon, terbentuklah regulasi yang di dalamnya mencakup srtuktur organisasi MA, manajemen pendidikan MA, dan sarana pendukung lainnya Perjalanan MA D-Baito Sunan Plumbon dalam meningkatkan kualitas dan kuantitasnya dimulai dengan adanya program penjurusan kepada siswa yaitu adanya jurusan Bahasa yang dibuka sebagai program uji coba sesuai dengan kultur dan kemampuan yang ada. Karena minimnya infrastruktur yang dimiliki, maka pada tahun 2013 dibukalah jurusan baru sebagai alternatif untuk peningkatan kualitas dan kuantitas MA D-Baito Sunan Plumbon yaitu jurusan IPA dan IPS, akan tetapi karena kurangnya minat siswa dalam memilih jurusan Bahasa maka pada tahun 2013 jurusan tersebut ditiadakan, kemudian pada tahun 2019 barulah dibuka kembali jurusan Bahasa dan MA D-Baito Sunan Plumbon resmi memiliki tiga jurusan yaitu IPA, IPS dan Bahasa atau dalam kurikulum terbaru disebut dengan istilah IBB untuk Bahasa, IIS untuk IPS, dan MIA untuk IPA.
Berangkat dari terbentuknya tiga jurusan yang ada di MA D-Baito Sunan Plumbon, maka pada tahun ajaran 2018/2019 MA D-Baito Sunan Plumbon melakukan akreditasi yang berbuah manis dengan predikat nilai yang sangat luar biasa yaitu A. Dengan predikat nilai akreditasi yang sempurna ini, memacu semangat seluruh civitas akademika MA D-Baito Sunan Plumbon untuk bersama-sama mempertahankan nilai tersebut dengan menciptakan program pendidikan sesuai dengan Visi, Misi, dan Tujuan MA D-Baito Sunan Plumbon. Pada tahun 2023/2024 MA D-Baito Sunan Plumbon merupakan sekolah swasta dan masih tetap terkenal dengan jumlah siswa terbanyak.