Oleh Muhammad sulthon maulana ilham
Mahasiswa prodi PAI institute islam nahdatul ulama (INISNU)temanggung
Kata asas berarti dalam bahasa indonesia merupakan unsur serapan bahasa arab, yaitu kata asas yang bentuk jamaknya adalah usasun. Seperti dalam ungkapan asas al-hukm diartikan sebagai asas hukum. Begitu pula dalam ungkapan 'ala usasin yang berati pada dasarnya, dan ungkapan al-huquq al-asasiah li al-insan yang diartikan sebagai hak-hak asasi manusia.
Dalam kamus indonesia inggris, kata asas diartikan dengan principle (prinsip) dan fondation (pondasi/dasar), seperti dalam ungkapan" pada asasnya" disamakan dengan fundamental atau on principle. Begitu pula dalam kamus inggris-indonesia, kata principle diartikan sebagai dasar, permulaan ,aturan pokok dan asas (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam, 2002: 26).
Dengan demikian , dapat dikatakan bahwa kata asas, dasar dan prinsip mempunyai padanan arti yang sama, yaitu sebagai sesuatu yang menjadi ide pokok, pijakan atau pegangan dalam melakukan sesuatu. Dalam hubungannya dengan pendidikan islam, Hasan Langgulung mengemukakan bahwa asas-asas pendidikan, didalam bahasa Arab disebut ushul al tarbiyah atau dalam bahsa inggris disebut fondation of education yang dianggapnya sebagai jalan untuk memahami ilmu Pendidikan sebagai sutau disiplin ilmu. Disamping itu, asas mrupakan pandangan yang mendasari seluruh aktivitas pendidikan, baik dalam rangka penyusunan teori, perencanaan, mau[pun pelaksanaan pendidikan itu sendiri (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 27).
Oleh karena itu asas-asas pendidikan sebagaimana yang akan dijelaskan disini tidak lain adalah gagasan-gagasan yang menjadi dasar pertimbangan atau pembentukan kerangka pikir dalam penyusunan teori-teori pendidikan Islam yang terkristalisasi dalam rencana program pendidikan Islam serta dapat diaktualkan dalam aktivitas pendidikan itu sendiri (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 27).
Asas Pertimbangan Dalam Pendidikan Islam
Sebagaimana yang disebutkan lebih awal bahwa salah satu faktor penunjang ketercapaian tujuan pendidikan Islam adalah faktor nilai yang dijadikan sebagai pandangan hidup masyarakat. Pandangan hidup tersebut dalam perspektif pendidikan Islam bersifat transenden , universal dan internal yang bersumber pada Alquran dan hadits Rasulullah SAW (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 28).
Namun demikian, mengingat banyaknya nilai-nilai yang termuat dalam kedua sumber ajaran tersebut , maka Achmad mengangkat beberapa diantaranya yang dianggap sangat fundamental, asasi dan dapat merangkum berbagai nilai yang lain yaitu nilai tauhid, kemanusian dan kesatuan manusia sebagai ummah li al'alamin sebagai asas atau dasar pertimbangan dalam Pendidikan Islam (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 28).
Dalam hal ini, Hasan Langgulung juga mengemukakan beberapa asas yang menjadi tempat tegaknya pendidikan Islam dalam intraksi, materi, inovasi, serta tujuannya yaitu asas historis asas sosial, asas ekonomi, asas politik dan administrasi, asas psikologi dan terakhir adalah asas filsafat atau filosofis (Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, 2008: 7).
Muhammad Munir Mursy mengemukakan beberapa aspek yang menjadi asas pendidikan islam yaitu :
1. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang bersifat menyeluruh. Maksudnya bahwa pendidikan Islam tidak ditujukan pada satu aspek dari manusia, melainkan mencakup keseluruhan tabiat manusia, termmasuk pendidikan jasmaninya jiwa dan akalnya. Sebagaimana yang tercermin dalam sebuah ungkapan bahwa pada tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula. Juga ungkapan lain bahwa didalam tubuh manusia, terdapat segumpal daging, jika itu baik, maka baiklah seluruh tubuh manusia, namun jika itu rusak maka rusaklah seluruh tubuh, yaitu al-qalab (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 29)
2. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang didasarkan pada kaidah-kaidah keberimbangan, Maksudnya bahwa pendidikan Islam tidak mesti terlalu cenderung ke sufistik, juga tidak bertujuan untuk kebendaan semata (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 30).
3. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang sangat mementingkan usaha atau kerja. Artinya bahwa pendidikan tiudak hanya sekedar terbatas pada ucapan atau perkataan semata, melainkan harus memebutuhkan latihan-latihan dan kreativitas (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 30).
4. Pendidikan Islam adalah Pendidikan yang memadukan antara individun dan masyarakat. Maksudnya bahwa antara individu dan masyarakat tidak dapat dipisahkan. Setiap individu diharapkan menjadi sumber kebaikan bagi masyarakatnya dan pada saat yang bersamaan juga din tamanamkan pendidikan sosial kemasyarakatan pada setiap pribadi, misalnya tentang nilai-nilai persaudaraan, persamaan dan kebersamaan, persatuan serta keadilan (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 31).
5. Pendidikan Islam adalah Pendidikan yang mengarahkan dan menumbuhkembangkan seluruh potensi bagi manusia.
6. Pendidikan islam adalah pendidikan untuk potensi (fitrah) manusia. Hal ini dimungkinkan karena agama Islam adalah fitrah sehingga perintah dan larangannya dalam agama berjalan bersama-sama sesuai dengan fitrah itu sendidri. Hal ini juga sebangun dengan sprit Islam yang didasarkan atas prinsip-prinsip keadilan dan keberimbangan (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 31).
7. Pendidikan Islam adalah Pendidikan yang mengarahkan kepada kebaikan , maksudnya bahwa pendidikan Islam mampu mengarahkan dan menjaga manusia dari kemuliaan penciptanya, sifat, sikap dan akhlaknya kepada sesama manusia dan semua hal yang dapat memebawa manusia kepada kebahagiaan dan kesejahteraannya (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 32).
8. Pendidikan Islam adalah Pendidikan yang berkesinambungan , Maksudnya bahwa pendidikan Idslam tidak pernah terhenti pada tataran zaman tertentu atau pada level tertentu. Pendidikan Islam tidak terbatas pada suatu tempat . Penddidkan Islam berlangsung mulai dari ayunan sampai keliang kubur , dan dalam hal ini semua manusia menjadi pendidik (pendidik bagi dirinya dan orang lain) sesuai dengan kapasitas ilmu yanng dimilikinya (Khaeruddin, 2002: 32).
9. Pendidikan islam adalah Pendidikan untuk manusia seluruh dunia tanpa melihat perbedaan suku, bangsa, warna kulit, dan lain sebaginya. Sebab tidak ada yang membedakan manusia disisi Allah swt. Kecuali hanya dengan ketakwaan kepada-Nya (Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 32).
10. Pendidikan Islam adalah Pemndidikan yang senantiasa memelihara nilai-nilai yang baru. Maksudnya bahwa pendidikan Islam tetap menjaga dan memelihara nilai-nilai yang bersifat transenden, namun ia juga senantiasa mengadakan pembaharuan dan perubahan(Khaeruddin, Ilmu Pendidikan Islam 2002: 32).
DAFTAR PUSTAKA
Langgulung, Hasan. Asas-asas Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka Al-Husna Baru. 2008.
Khaeruddin. Ilmu Pendidikan Islam. Makassar: Yayasan Pendidikan Fatiya. 2002.
Nata, Abuddin. Ilmu Pendidikan Islam Dengan Pendekatan Multidisipliner. Jakarta: Rajawali Pers. 2009
Noer Aly, Hery. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Logos. 1999.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI