Begitu banyaknya orang yang mengurus dokumen kependudukan dari yang berdinas sampai masyarakat sipil pada umumnya selain itu dari berbagai desa pun ada disana.
Hampir saya memutuskan untuk tidak melanjutkan niat saya sebelumnya karena saya tahu ini pasti lama untuk antrian yaang panjang dan melelahkan, mengurus dokumen itu ribet.
Sejak pagi saya menunggu akhirnya giliran saya tiba setelah sholat dzuhur jam 13.00 wit (kab,halmahera selatan,prov,maluku utara). saya yang sudah terlihat ganteng akhirnya berkeringat dan kusam.
Nah, pas saya masuk harus mengisi formulir dan menunggu dipanggil, masih ada antri lagi dan setelah menunggu setengah jam akhirnya saya dipanggil untuk masuk.
Senang bangat akhirnya bisa masuk,tapi yang protes katanya mereka lebih duluan mengisi formulir ada juga yang mengatakan orang tua lebih dulu, dalam ruangan dipenuhi dengan perdebatan.
Akhirnya semua yang ada di dalam ruangan diminta keluar agar formulir yang sudah di kumpulkan harus di acak biar adil dan tidak memihak apalagi memojokan orang lain, ini sumpah bikin emosi.Â
Sampai disini pengalaman kalian gimana ?Â
Setelah beberapa menit saya dipanggil kembali dan waktunya perekaman, dan tahap pertama selesai.
Etss.. bukan berarti langsung jadi ya,sesuai harapan.Â
Mulai hari itu saya sedikit legah karena tahap selanjutnya saya sudah bisa memiliki kartu tanda penduduk(KTP) lanjut, satu minggu sudah berlalu tapi belum ada tanda tanda yang menyenangkan.
Memasuki satu bulan lagi-lagi masih sama dengan minggu pertama, belum ada tanda-tanda yang menyenangkan, bahkan memasuki bulan bulan ketiga juga belum.