Mohon tunggu...
muhammad sarifsarifudin
muhammad sarifsarifudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

jangan terlalu lama menceritakan orang lain karena sudah saatnya orang mendengar cerita mu.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mitos Puasa Terakhir Terasa Lebih Lama

23 Mei 2020   13:54 Diperbarui: 23 Mei 2020   13:56 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto:koleksi pribadi,muhammad sarif.s

terhitung sejak tanggal 24 mei 2020 sampai hari ini tak terasa kita sudah di ujung bulan ramadhan dan sebentar lagi kita akan memulai kehidupan baru seperti aktivitas sehari-hari. begitu banyak pengalaman dan pelajaran yang dapat diambil walaupun cara beribadah kita sedikit berbeda ditengah covid-19 yang meronta-ronta kebersamaan dibulan penuh hikmah ini.

setiap orang pasti punya cerita tersendiri di bulan ramadhan ini suka dan duka pun hadir ditengah tengah perjalanan kita menuju kemenangan yang datang sekali dalam setahun dan belum tentun kita dapat merasakan suasana seperti ini dikemudian hari.

di kisah kali ini kita sudah seharusnya mensyukuri segala nikmat dan hidayah yang diberikan oleh sang pencipta karena tanpa nya segala tidak berarti untuk itu perlu dikenang juga momen momen yang terjadi saat bulan ramadhan.

seperti biasa dikampung ku yang damai dan tentram terlahirlah suatu pandangan bahwa puasa terkhir adalah hari yang paling berarti dijalani karena sebentar lagi kita akan bersenag senang dengan keluarga dan mengabadikan kebersamaan.

entah kenapa sudah begitu lama orang orang dikampung ku selalu mengtakan hal yang sama bahkan sampai hari ini mereka masih menganggap waktu berbuka puasa begitu lama dan semakin berat cobaan dan kesabaran yang harus diperjuangkan.

keyakinan seperti inilah kami sering menjadikan satu momen yang harus dikenang karena bagi kami makna dari berpuasa ialah menahan nafsu di akhir hari yang itu penuh dengan tantangan bagi kami. percuma saja ketika kita berpuasa dari hari pertama namun, di hari terakhir kita tidak merasakan apa yang dirasakan orang lain, hari lebih berat dari hari hari yang lain puasa terakhir.

tidak sampai disitu tapi masyrakat di kampung ku juga mulai melakukan aktivitas bersih bersih kampung untuk menjemput hari lebaran, satu hari dipenuhi dengan bersih bersih tanpa aktivitas yang lain.

bahkan sampai ke esokan hari punya masyarakat tetap menjaga kebersihan agar saat hari lebaran semua terlihat indah tanpa adanya sampah yang mengganggu suasana bahagia. setelah itu baru masing masing melakukan pekerjaan rumah mungkin mempersiapkan segala kebutuhan dihari lebaran.

disusul dengan saling memaafkan dan dilakukan sepanjang jalan dikampung dan datang ke setiap rumah untuk saling memaafkan segala kesalahan yang pernah terjadi antar sesama. 

pengalaman ramadhan dikampung akan selalu melekat dalam ingatan kami apalagi kami mahasiswa atau pelajar yang akan pergi meninggalkan kampung halaman untuk melanjutkan pendidikan kami makanya momen puasa adalah kesempatan paling berharga karena hanya bulan puasalah kami dapat disatukan bersama keluarga tercinta. walaupun puasa kali ini kami tidak bisa kumpul bersama keluarga namun, kami tetap yakin semua ini akan berlalu dan kembali pada situasi sebelumnya.

harapan kmi dibulan ramadhan kali ini semoga dikemudian hari kita semua dapat menjalankan ibadah puasa dengan berkumpul bersama keluarga dn kampung halaman yang tercinta.

inilah kisah bulan puasa di kampung halaman di hari terakhir terasa lebih lama yang menentang kesabaran. semoga pandemi ini cepat berlalu dan kita semua bisa menikmati suasana yang sehat tanpa ada yang tersakiti oleh kondisi saat ini. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun