Mohon tunggu...
Muhammad Solihin
Muhammad Solihin Mohon Tunggu... Guru - Seorang pemimpi dan Pengembara kehidupan

Hidup adalah cerita dan akan berakhir dengan cerita pula. muhammad solihin lentera dunia adalah sebutir debu kehidupan yang fakir ilmu dan pengetahuan. menapakin sebuah perjalanan hidup dengan menggoreskan cerita kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Eksistensi Pawang Hujan di Era Digital

1 Juli 2021   06:58 Diperbarui: 7 Juli 2021   17:43 1099
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal untuk mengetahui kondisi cuaca keseharian, kita cukup mengambil gadget dari kantong saku dan membuka aplikasi prakiraan cuaca yang terkoneksi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG). Kita sudah dapat informasi prakiraan cuaca untuk hari ini ataupun seminggu sebelum acara diselenggarakan. Tapi memang benar, prakiraan cuaca tidak bisa dipercaya kebenaran seutuhnya. Namanya saja prakiraan!

Apakah keberadaan pawang hujan masih bisa kita percaya? 

Apakah masih berpikir irasionalkah masyarakat Indonesia dengan tetap mempercayai kekuatan dan kesaktian pawang hujan di Era Modern yang serba digital ini. Tidak kah kita membuang waktu dan biaya dalam menjalankan ritual yang belum tentu pasti keberhasilannya. Jika pun benar tercapai, bisa jadi semua itu hanya sebuah kebetulan saja.

*****

Lamunan ku terjaga, ketika mbah Seger memanggil diriku dan menepuk pundaku. Seolah ia tahu apa yang aku pikirkan. "Tole, apa yang kamu pikirkan, benar!. Manusia tidak mampu memindahkan awan dengan tenaga dalam sekalipun. Karena sejatinya kekuatan terbesar itu adalah milik Tuhan. Tuhanlah yang maha mengatur kehidupan ini. Awan hitam dapat berpindah dari tempat lain ke ketempat lainnya, semua karena campur tangan Tuhan. Manusia tidak punya otoritas untuk itu. Tugas manusia hanya memohon dan berdoa, dan Tuhan lah yang menentukan doa mereka." Ucapan Mbah Seger menyadarkan diriku bahwa selama ini aku keliru dalam berpikir. Aku lebih mengedepankan logika berpikir hingga mengabaikan keyakinan bahwa keberadaan Tuhan itu ada dalam kehidupan ini.     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun