Aku tidak pernah  memuja dan memuji Rabbku yang selama ini menyayangi. Sungguh aku makhluk yang tak tau diri.
Subuh hari, setelah adzan berkumandang. Perempuan tua itu terus memanggil manggil nama tuhan, "Allah". Suaranya semakin jelas dan lancar. Tapi tatapanya terlihat nanar dan nafasnya dalam.
Segera aku hampiri dan meletakan kepalanya di pangkuanku. Ia menatapku dalam.
Selanjutnya, perempuan tua itu menghembusankan nafas  terakhir dan terdengar suara lirih "Allah" dari mulutnya. Tubuhnya pun lemah tiada bertenaga lagi.
Tanpa aku sadari, ada perasaan aneh dalam diriku, aku merasa akan kehilangan dirinya selama lamanya. Air mataku pun menetes membasahi pipi tanpa aku bisa membendungnya. Selamat jalan ibu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H