Mohon tunggu...
Muhammad Soleh Hapudin
Muhammad Soleh Hapudin Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Penulis Buku-Buku Pendidikan Nasional, taplink.cc/solehhapudin_educationcenter

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyambut Hari Santri 2024: Santri dan Transformasi Pesantren Menuju Era Disrupsi

22 Oktober 2024   10:29 Diperbarui: 22 Oktober 2024   10:39 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ucapan Hari Santri 2024

Penulis: Dr. H. Muhammad Soleh Hapudin, M.Si (Ketua DPW Forum Silaturahmi Doktor Indonesia (FORSILADI) Provinsi Banten

Hari Santri yang diperingati setiap 22 Oktober bukan hanya momen refleksi sejarah, tetapi juga titik tolak untuk menatap masa depan pendidikan pesantren dalam menghadapi era disrupsi. Disrupsi yang terjadi di berbagai bidang, terutama teknologi dan sosial, telah mengubah banyak aspek kehidupan masyarakat, termasuk pendidikan. Sebagai lembaga pendidikan Islam yang memiliki sejarah panjang di Indonesia, pesantren harus mampu bertransformasi agar tetap relevan dan berkontribusi positif dalam membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan global.

Era Disrupsi dan Dampaknya pada Pendidikan

Era disrupsi ditandai dengan kemunculan inovasi-inovasi teknologi yang mengubah pola kehidupan secara drastis. Perkembangan teknologi digital seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan big data telah mengubah industri, komunikasi, hingga pola pendidikan. Tidak terkecuali pesantren, lembaga pendidikan tradisional yang selama ini fokus pada pengajaran ilmu agama, kini harus berhadapan dengan kenyataan bahwa pendidikan formal, informal, dan spiritual pun terpengaruh oleh perubahan ini.

Pesantren, yang dikenal dengan pendekatan pendidikannya yang menyeluruh mencakup aspek intelektual, moral, dan spiritual, kini dituntut untuk beradaptasi dengan teknologi baru tanpa menghilangkan identitas dan nilai-nilai keislamannya. Transformasi ini diperlukan agar santri, yang akan menjadi pemimpin masyarakat di masa depan, memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan zaman.

Transformasi Pesantren Menuju Era Digital

Salah satu langkah yang dapat dilakukan pesantren adalah memperkuat digitalisasi dalam proses belajar-mengajar. Transformasi digital bukan berarti menggeser pendidikan tradisional yang sudah menjadi identitas pesantren, tetapi justru melengkapi agar pesantren mampu mengikuti perkembangan global.

Pesantren, sebagai institusi pendidikan tradisional yang memiliki nilai-nilai keagamaan dan moral yang kuat, kini berada di persimpangan antara generasi Alfa dan tantangan dunia pendidikan dalam era Revolusi Industri 4.0. Generasi Alfa, yang lahir setelah tahun 2010, tumbuh dalam era digital dengan akses yang luas terhadap teknologi dan informasi. Mereka memiliki karakteristik yang berbeda dari generasi sebelumnya, termasuk kemampuan multitasking, kreativitas dalam menggunakan teknologi, dan kebutuhan akan pembelajaran yang interaktif dan terhubung dengan dunia luar.

Di sisi lain, Revolusi Industri 4.0 mengubah cara kita hidup, bekerja, dan belajar. Perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan, Internet of Things, dan komputasi awan telah mengubah paradigma pendidikan secara keseluruhan. Pesantren yang selama ini dikenal dengan metode pembelajaran yang konvensional dan kurikulum yang cenderung konservatif, kini dihadapkan pada tuntutan untuk beradaptasi dengan perubahan ini agar tetap relevan dan mampu mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan.

Tantangan utama yang dihadapi pesantren adalah bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dan moral yang diajarkan dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan akan keterampilan digital. Pesantren perlu memperbarui metode pembelajaran mereka dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan daya tarik dan interaktivitas pembelajaran, serta mempersiapkan santri agar memiliki keterampilan digital yang diperlukan di dunia kerja yang semakin terdigitalisasi.

Selain itu, pesantren juga perlu memperkuat kerjasama dengan lembaga pendidikan lain, industri, dan pemerintah untuk mendukung transformasi pendidikan menuju Revolusi Industri 4.0. Kolaborasi ini dapat membantu pesantren dalam mengembangkan kurikulum yang lebih relevan, memperluas akses terhadap teknologi pendidikan, dan menyediakan pelatihan bagi para pendidik agar dapat menghadapi perubahan dengan baik.

Dalam menghadapi persimpangan antara generasi Alfa dan tantangan dunia pendidikan di era Revolusi Industri 4.0, pesantren perlu bersikap proaktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan mereka, mengadopsi inovasi teknologi, dan tetap mempertahankan nilai-nilai keagamaan dan moral sebagai landasan utama pembelajaran. Hanya dengan langkah-langkah ini, pesantren dapat tetap menjadi lembaga pendidikan yang relevan dan berperan penting dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia di era yang penuh dengan perubahan dan tantangan ini.

Beberapa transformasi yang bisa dilakukan di pesantren meliputi: Pertama, Integrasi Teknologi dalam Kurikulum,. Pesantren perlu memperkaya kurikulum dengan keterampilan abad ke-21, seperti literasi digital, coding, dan pemahaman teknologi informasi. Santri tidak hanya belajar tentang ilmu agama, tetapi juga dibekali kemampuan menggunakan teknologi secara bijak untuk keperluan dakwah, pendidikan, dan ekonomi. Kedua, Pengembangan Media Dakwah Digital. Pesantren dapat mendorong santri untuk aktif berdakwah melalui media sosial, blog, podcast, dan platform digital lainnya. Dengan memanfaatkan media digital, santri dapat menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat, damai, dan rahmatan lil 'alamin kepada masyarakat luas, sekaligus menangkal konten-konten negatif yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Ketiga. Kewirausahaan Digital. Pesantren perlu mengembangkan program kewirausahaan berbasis digital, di mana santri diajarkan untuk menciptakan bisnis online, mengelola konten digital, atau memanfaatkan teknologi e-commerce. Ini penting agar santri tidak hanya menjadi pemimpin spiritual, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi umat yang adaptif terhadap perubahan zaman

Santri sebagai Agen Perubahan di Era Disrupsi

Di era disrupsi, santri diharapkan tidak hanya menjadi penerima ilmu, tetapi juga menjadi agen perubahan yang berkontribusi aktif dalam masyarakat. Ada beberapa peran yang bisa dimainkan santri di masa depan: Pertama. Pemimpin dalam Pendidikan dan Dakwah Digital. Santri memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin dalam pendidikan digital dan dakwah berbasis teknologi. Dengan fondasi agama yang kuat, santri dapat menjadi pelopor dalam menggunakan teknologi untuk menyebarkan ajaran Islam yang moderat, serta menjadi teladan dalam memanfaatkan teknologi untuk kebaikan bersama. Kedua, Penggerak Gerakan Moderasi Beragama. Santri yang dididik dengan nilai-nilai moderasi di pesantren memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan umat beragama di Indonesia. Di tengah meningkatnya polarisasi sosial dan radikalisme di beberapa kalangan, santri dapat menjadi agen perdamaian yang mempromosikan Islam sebagai agama yang penuh toleransi dan cinta kasih.

Menyambut Hari Santri 22 Oktober 2024, pesantren di seluruh Indonesia harus optimis menghadapi era disrupsi. Transformasi menuju era digital bukanlah ancaman, melainkan peluang untuk memperkuat peran santri dalam membangun bangsa. Dengan memadukan teknologi dan pendidikan berbasis nilai-nilai Islam, pesantren dapat melahirkan generasi santri yang siap bersaing di era global dan tetap menjaga identitas keislaman yang kuat.

Santri adalah garda terdepan dalam menjaga tradisi dan mengembangkan inovasi. Melalui proses transformasi yang tepat, pesantren dapat menjadi lembaga pendidikan yang tidak hanya relevan dengan kebutuhan zaman, tetapi juga menjadi pusat peradaban yang melahirkan generasi unggul, berakhlak mulia, dan berdaya saing tinggi.

Selamat Hari Santri 22 Oktober 2024.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun