Selain itu, hijrah Rasulullah Saw. juga mengandung makna penting dalam membangun persatuan dan kerukunan umat. Di Madinah, beliau berhasil mempersatukan kaum Muhajirin dan Anshar, dua kelompok yang sebelumnya terpisah. Umat Muslim masa kini juga perlu menjaga persatuan dan kerukunan, serta menghindari segala bentuk perpecahan yang dapat melemahkan kekuatan umat.
Dengan memaknai hijrah secara kontekstual, umat Islam masa kini dapat mengambil pelajaran dan inspirasi untuk membangun peradaban Islam yang lebih baik. Semangat hijrah dapat mendorong umat Muslim untuk terus melakukan perubahan ke arah yang lebih positif, baik dalam skala individual maupun komunal. Hijrah bukanlah sekadar peristiwa masa lalu, melainkan sebuah paradigma transformatif yang senantiasa relevan bagi umat Islam di sepanjang zaman.
Dengan demikian, peristiwa hijrah Rasulullah Saw. memiliki keterkaitan yang erat dengan konsep moderasi beragama. Nilai-nilai yang terkandung dalam hijrah, seperti menjaga keseimbangan, menghargai keberagaman, menyeimbangkan urusan dunia dan akhirat, serta bersikap adil dan proporsional, menjadi fondasi penting bagi pengembangan moderasi beragama di kalangan umat Muslim. Memaknai hijrah secara kontekstual dapat mendorong umat Islam untuk senantiasa bersikap moderat, toleran, dan mengedepankan perdamaian dalam menjalankan ajaran agama.