Sebagai ilustrasi, ada beberapa contoh penerapan pendidikan karakter di sekolah unggulan yang telah menerapkan pendidikan karakter.
- SD Al-Hikmah Surabaya. Pada sekolah ini terdapat suatu kegiatan pendidikan karakter yang disebut dengan subuh call (telepon waktu subuh). Sekitar pukul 4 pagi sebelum azan subuh berkumandang, wali kelas menelepon anak didiknya untuk segera menunaikan salat subuh. Siswa yang menerima telepon dari wali kelas diminta untuk menelepon kawan lainnya secara berantai, sehingga semua siswa bisa bangun salat subuh.
- SMP Negeri 26 Surabaya. Pada sekolah ini menerapkan pemakaian kartu untuk izin keluar kelas. Kartu tersebut sejenis nama tag yang dikalungkan di leher siswa yang izin keluar kelas. Dalam sehari, dari setiap kelas dibatasi hanya boleh memberikan kartu tersebut kepada lima murid. Jika dijumpai ada murid yang pada jam pelajaran berjalan-jalan di luar kelas tanpa kartu tersebut, maka guru piket akan menegurnya.
- Di beberapa sekolah di Surabaya telah menerapkan Kantin Kejujuran.
Referensi
Abdullah, M. (2010). Pendidikan Karakter Membangun Karakter Anak Sejak Dari Rumah. Yokyakarta: PT Pustaka Insan Madani.
Bahri, S. (2015). Implementasi pendidikan karakter dalam mengatasi krisis moral di sekolah. Ta'allum: Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 57-76.
Samani, M., & Hariyanto, M. S. (2011). Konsep dan model pendidikan karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syamsul, K. (2013). Pendidikan Karakter(Konsepsi dan Implementasinya Secara Terpadu di Lingkungan Keluarga, Sekolah, Perguruan Tinggi & Masyarakat).
Zubaedi, M. A. (2015). Desain Pendidikan Karakter. Prenada Media.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H