Kita lihat fenomena saat ini, Shaun The Sheep takasing lagi terdengar di masyarakat.Shaun The Sheep telah mengambil hati masyarakat dan mayoritas adalah anak anak. Akan tetapi Disini yang saya maksud Shaun The sheep adalah hewan kambing,hehehe.
Saat ini menjelang Hari Raya Idul Adha. Harga kambing Meroket luar biasa, karena kambing sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Pemandangan seperti ini sudah lumrah terjadi karena permainan harga pasar yang sudah turun temurun dan melegenda di masyarakat. Ajang seperti ini banyak di manfaatkan oleh banyak pihak yang ingin mencari banyak keuntungan untuk dijadikan lahan bisnis. Banyak pihak yang andil dalam kegiatan ini, baik orang biasa ataupun pedagang kambing pada umumnya. Pada momen seperti ini harga kambing dipasaran melambung tinggi dibandingkan dengan hari hari biasa. Kita lihat saja di beberapa pasar hewan, harga sudah mulai naik dan Kenaikan harga ini bekisar 50% .
Hal ini saya rasakan ketika mencarikan kambing untuk acara aqiqah. Saya mencoba mencari di pasar dan alhasil harga pasaran kambing sudah naik harga. Saya pun mencoba mencari di sebuah kandang kelompok, yah siapa tau harga pun bisa lebih miring. Setelah saya tanya harga kambing, harga bekisar 1.5 juta,saya pun terkejut karena kambing yang seukuran ini biasanya dijual dengan harga 1 jutaan. Harga kambing tidak sesuai dengan barangnya, karena Kambing terlihat kurus dan kotor, dari segi penampilan sangat tidak menarik.
Dan saya pun mencari ke daerah berbah,tepatnya di desa tampungan. Saya tertarik dengan kambing berukuran besar dan kebetulan mirip sekali dengan kambing tergemuk yang ada di film kartun Shaun The Sheep. Pemilik kambing tersebut bernama Pak Waluyo. Melihat kandang kambing pun sangat bagus. Beliau menawarkan kambingnya dengan harga 2juta 2 ratus ribu . Karena kambing ini besar,daging bagus, dan sangat bersih saya berani menawar dengan harga 2 juta . Lalu beliau berkata : Ora mas ,nek gelem sakmono soale dilit meneh we besar,biasane payu Ronggelo setenggah (enggak mas, kalok mau segitu karena sebentar lg idul adha,biasanya laku dengan harga 2.5 juta. Tetapi maklum kambing dengan harga segini, karena kambing sangat berkualitas dan menarik.
Saya pun iseng bertanya kepada beliau kenapa kambing kambing beliau sangat berkualitas, dan menanggapi pertanyaan saya. Beliau memiliki jurus jitu untuk pemeliharaan kambing. Semua ini terletak pada model kandang dan ketelatenan dalam pemeliharaan. Kandang kambingterbuat dari bambu dengan ukuran 1.5 x 1.5 meter dan berbentuk seperti kandang ayam. Pada sisi bawah kandang agak tinggi berkisar 1 meter dari tanah. Disisi bawah kandang di beri terpal seukuran dengan lebar kandang dan di buat agak melengkung ke bawah. Dan pada sisi tengah terpal diberi lubang,yah kira2 berdiameter 30 cm . Lalu di bawah lubang terpal di beri ember .
Model kandang seperti ini sangat banyak manfaatnya. Selain kambing terlihat bersih, kotoran kambing (intel) dan air seni kambing dapat di manfaatkan untuk dijadikan pupuk. Lingkungan di sekitar kandang pun tidak bau. Setiap hari beliau bisa memupuk tanamannya yang ada di sawah, karena selain beternak kambing bapak waluyo juga memiliki pekerjaan sebagai petani. Untuk pakan kambing sendiri juga bukan hal yang sangat sulit di cari, karena pemeliharaan kambing degan model kandang seperti ini, beliau tidak perlu repotrepot menggembala kambingnya,karena kambing selalu ada di kandang. Pakan ternak juga sangat simpel, pak waluyo mempunyai opsi memberi pakan dengan air kedele dan dicampur dengan katul/dedak. Akan tetapi rumput juga diberikan,karena pada saat bertani di sawah beliau juga sembari mencari rumput, beliau berpesan kepada saya,kata beliau sekali dayung,dua tiga pulau terlampaui. Sangat menarik sekali pesan beliau ini. Hati kecil sayapun terketuk,tetapi karena keterbatasan modal,mungkin suatu saat saya bisa menggeluti bidang ini,Aminn . .
Dan saya jadi membeli 2 kambing Pak waluyo yang mirip di film Shaun The Sheep. Beternak kambing dapat menjadi lahan bisnis yang sangat menarik,dengan cara yang baik,pasti hasilnya pun akan baik . . Semangat kak . . .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H